Berita Viral
RESMI - Jokowi Hapus Status Pandemi Covid-19 di Indonesia Per Hari Ini, Kini Memasuki Masa Endemi
Presiden Jokowi resmi menghapus status Pandemi Covid-19 di Indonesia. Jokowi mengatakan Indonesia telah meninggalkan masa Pandemi
TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Jokowi resmi menghapus status Pandemi Covid-19 di Indonesia.
Jokowi mengatakan Indonesia telah meninggalkan masa Pandemi dan memasuki masa endemi mulai hari ini, Rabu (21/6/2023).
Pencabutan status pandemi Covid-19 jadi endemi di Indonesia disampaikan langsung Jokowi di akun Instagramnya di @jokowi.
Keputusan pencabutan status pandemi, jelas Jokowi, merupakan keputusan resmi dari pemerintah pusat.
Berikut ini video Jokowi menyampaikan Indonesia sudah memasuki masa endemi.
"Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
"Tiga tahun lebih kita telah berjuang bersama menghadapi pandemi Covid-19.
"Mulai hari ini, Rabu 21 Juni 2023, pemerintah mencabut status pandemi dan kita mulai memasuki masa endemi" tulis akun Instagram @jokowi dikutip Wartakotalive.com.
Koordinasi WHO
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan terkait wacana pandemi Covid-19 yang akan berubah menjadi endemi.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).
"Jadi kami sudah berkoordinasi, kesepakatan yang diambil adalah dikembalikan kepada pemerintah masing-masing," ujar Budi saat ditemui di Posyandu Cempaka III, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023).
Baca juga: Niat dan Keistimewaan Puasa Arafah dan Tarwiyah, Mendulang Pahala Melimpah Jelang Idul Adha
Baca juga: Kapolri Ngamuk AKP SW Jadi Calo Masuk Bintara Polri Tipu Tukang Bubur 310 Juta: Pecat, Pidanakan!
Namun Budi menyampaikan, imbauan dari WHO agar diselaraskan dengan negara-negara lain.
Ia pun membeberkan bahwa sudah ada dua negara yang berencana mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
"Dua negara yang berencana merubah status menjadi endemi yaitu Jepang dan Amerika Serikat," ucap Budi.
Budi menginformasikan rencana kedua negara tersebut akan segera direalisasikan pada Mei atau Juni 2023 mendatang.
"Saya sendiri sudah berbicara di level eselon satu, saya ingin bertemu dengan Kepala WHO secara langsung," kata Budi.
Pertemuan tersebut direncanakan akan berlangsung pada Mei 2023 mendatang, untuk mendiskusikan ketepatan penetapan status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
"Karena biar bagaimanapun juga pandemi Covid-19 ini kan dunia, akan lebih baik kalau berkoordinasi dengan negara-negara lain," pungkas Budi.
Dinkes DKI Jakarta Ikut Regulasi dari Pemerintah Pusat
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menanggapi wacana bahwa status pandemi Covid-19 akan segera berakhir.
"Poinnya adalah apapun nanti statusnya, tetap kita di Jakarta harus selalu siaga," ujar Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022).
Widyastuti menegaskan pihaknya akan tetap waspada dan terus menggaungkan protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku.
Ia menyatakan bahwa DKI Jakarta mengikuti perkembangan dan regulasi dari pemerintah pusat.
"Mau statusnya berubah jadi endemi misalnya, kami tetap siap dengan layanan kesehatan yang ada," ucap Widyastuti.
Karena pada dasarnya, Widyastuti ingin penyakit baru makin lama dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan dampak yang lebih luas.
Widyastuti pun memastikan pihaknya tetap akan menganjurkan menggunakan masker dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun, apabila suatu saat pandemi Covid-19 berubah menjadi endemi.
"Karena misalnya kita sakit infeksi saluran pernapasan, kan harus tetap pakai masker," kata Widyastuti.
Kemudian, untuk cuci tangan menggunakan sabun, Widyastuti menegaskan bahwa hak tersebut merupakan salah satu contoh perilaku hidup sehat yang harus selalu dilakukan walaupun tidak ada pandemi.
Widyastuti pun mengaku siap apabila suatu saat nanti pandemi Covid-19 berubah statusnya menjadi endemi.
"InsyaAllah siap. Tentu peran kami di bidang kesehatan juga akan dibantu oleh sektor yang lainnya. Baik yang ada di pemerintahan maupun pihak swasta," jelas Widyastuti.
Kemudian, ia juga menanggapi terkait rencana penutupan Wisma Atlet yang selama ini digunakan untuk isolasi bagi pasien Covid-19.
Widyastuti memastikan DKI Jakarta siap.
Ada atau tidak adanya pasien Covid-19, pihaknya tetap membuka layanan khusus.
"Kami akan tetap buka layanan khusus bagi pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit," pungkas Widyastuti.
Ia menjelaskan, layanan rumah sakit untuk pasien Covid-19 tetap dibuka. Hanya saja pihaknya tinggal mengatur rasio pemanfaatan tempat tidurnya.
(*)
Berita sudah tayang di wartakota
| GELAGAT Alex Iskandar Ikut Cari Jasad Bocah Alvaro Padahal Pelaku Pembunuhan, Akal-Akalan Ayah Tiri |
|
|---|
| NASIB Darma Washington Munthe Kritik Penyaluran BLT Agar Lebih Baik Malah Kini Muncul Minta Maaf |
|
|---|
| Mantan Istri Diisukan Selingkuh, Virgoun Diduga Sindir Inara Rusli, Singgung Kedok Agama |
|
|---|
| NASIB Karyawan Koperasi Asal Simalungun Bakar Rumah Nasabahnya di Wonogiri, Kini Ditangkap |
|
|---|
| PILU Penjaga Kantin di Bogor Dibunuh Tetangga yang Gelapkan Tabungannya, 2 Tahun Nabung Untuk Umrah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Presiden-Jokowi-daf-f.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.