Cerita Henniwati Lubis, Tertunda Naik Haji karena Suami Sakit, Akhirnya Berangkat Sendiri

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Perasaan sedih masih menyelimuti hati Henniwati Lubis, yang akhirnya harus menunaikan ibadah haji seorang diri.

Henniwati Lubis, seorang jemaah calon haji berusia 63 tahun asal Kabupaten Deli Serdang harus berangkat tanpa suami.

Sebab sang suami meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Berdasarkan jadwal yang seharusnya, Henniwati dan suami berangkat ke Madinah pada Kloter 16 lalu.

Namun, keberangkatan tersebut harus ditundanya, karena mendadak sang suami jatuh sakit, sehingga sempat dirawat di RS Haji Medan.

Takdir berkata lain, dua hari kemudian, Yakrub Nasution suaminya meninggal dunia.

“Makanya pindah, suami saya tidak memungkinkan diberangkatkan. Suruh dirawat Rumah Sakit Haji sehingga tertunda keberangkatan,” ucapnya.

Dengan segala pertimbangan, ditengah kabut duka bagi Henniwati, dirinya memutuskan tetap ke tanah suci ditahun ini.

Meskipun, awalnya ia sempat berfikir untuk menunda hingga tahun depan.

"Awalnya mau ditunda aja tahun depan, tapi anak-anak bilang, usia dan kesehatan milik Allah, jadi diputuskanlah tetap berangkat tahun ini," ujarnya.

Henniwati menceritakan bahwa, ia bersama suami sudah tiba pada rombongan 16.

Namun, tiba-tiba saja suaminya mengalami sakit dan dirujuk ke Rumah Sakit Haji Medan untuk mendapatkan pengobatan intensif.

Suami Henniwati divonis dengan penyakit tumor hati.

Padahal menurutnya, suami tidak pernah mengalami sakit apapun. Ia menilai sakit ini secara tiba-tiba saja.

“Gak pernah dia sakit, tiba-tiba saja, pas puasa kemaren pun masih ikut, masih kuat. Selama ini gak pernah sakit,” ucap Henniwati.