Haris Azhar Bantah Luhut Biayai Kuliah di Harvard, Geger Video Haris: 'Dapat Ancaman Penembakan'

TRIBUN-MEDAN.com - Haris Azhar gerah disebut seolah 'dibayarin' Luhut Binsar Pandjaitan untuk meraih gelar doktor di Harvard University, Amerika Serikat. 

Saat diberi kesempatan oleh hakim di persidangan, Haris Azhar pun memberi penjelasan yang sebenarnya terkait hal ini.

Haris menanggapi keterangan Luhut.

Di persidangan, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai saksi, mengaku sebenarnya punya hubungan baik dengan Haris Azhar sudah terjalin sejak lama. 

Luhut menyebut dirinya kerap mendukung dan banyak membantu Haris Azhar saat membutuhkan pertolongan.

 Salah satunya, ketika ia mendorong Haris Azhar untuk mengejar gelar doktor di Harvard University, Amerika Serikat.

Maka dari itu, saat Haris Azhar membuat konten YouTube tersebut ia mengaku sedih.

"Saya mendengarkan itu pertama dari staf saya bidang komunikasi, saudara Singgih dan memberi kensaya dan saudara Jodi. Saya lihat, saya tonton. Saya terus terang sedih. Kenapa saudara Haris begitu ke saya?" ungkap Luhut.

"Saya baik sama dia kok, mau dia minta tolong sekolah apapun, waktu itu saya dorong ke Harvard untuk ambil doktornya, dan dia bilang, ya silakan pak kalau bisa bantu saya,”

Lanjutnya, namun dirinya dan Haris Azhar sudah beberapa lama ini tidak bertemu.

Baca juga: Luhut Akui Sakit Hati Dipanggil Lord hingga Dituduh Miliki Bisnis Tambang : Sangat Menyakitkan Saya

Tapi kami beberapa lama enggak ketemu, ketemu lagi dia enggak masuk sekolah itu. Jadi tidak ada hubungan kami yang jelek, dia minta tolong banyak hal,”

“Nanti saya tunjukkan WA saya,” katanya.

"Saya tidak mau diprovokasi. Saya nanti mau tunjukkan data-data hasil pembicaraan saya dengan Saudara Haris. Supaya tidak ada dusta di antara kita," ucap Luhut. 

Luhut juga menyampaikan dirinya merasa sebagai manusia apa yang telah ia lakukan adalah baik.

Sebelumnya, Haris dan Fatia didakwa mengelabui masyarakat dalam mencemarkan nama baik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.