Viral Medsos
Pedagang Batagor Dipungli di Depan Kampus Quality Medan, Dimintai Uang 20 Ribu per Hari
Pedagang batagor jadi korban pungli dan pemalakan seorang preman di Jalan Ngumban Surbakti, Medan Selayang tepatnya di depan kampus Quality.
TRIBUN-MEDAN.com - Pedagang batagor jadi korban pungli dan pemalakan seorang preman di Jalan Ngumban Surbakti, Medan Selayang, Kota Medan tepatnya di depan kampus Quality.
Menurut informasi yang beredar, preman yang biasa dipanggil Ondes itu, diduga sering memalak pedagang dan di patok sebesar 20 ribu per hari.
Aksi pemalakan yang dilakukan oleh pria itu kemudian direkam oleh salah satu korban dan kini rekaman tersebut viral di media sosial
Adapun salah satu akun yang mengunggah aksi pungli tersebut adalah akun Instagram @medsoszone.
"Aksi premanisme dan pungli di Kota Medan seolah tak ada habisnya. Baru-baru ini viral lagi, seorang penjual batagor dipungli seorang preman. Menurut informasi, preman tersebut biasa dipanggil Ondes, diduga sering malakin pedagang 20 ribu per hari," isi narasi dalam keterangan unggahan @medsoszone.
Dalam video tersebut, tampak preman yang yang dikenal bernama Ondes itu datang menghampiri pedagang batagor.
Preman tersebut mengenakan kaos yang ditutup dengan jaket berwarna hitam senada dengan warna topi yang dikenakannya.
Pada rekaman itu, terdengar preman tersebut membela diri soal aksi pungli yang sering dilakukannya kepada para pedagang.
"Adanya rezekimu disini, yaudah, bukannya jadi kumanfaatkan atau kuinikan, kan nggak ada. Merasa kau sanggup, ha kan gitu. Yang dari awal dua puluh ribunya satu hari, kau bilang begini begini berat kali," ucap preman tersebut ke pedagang.
Terlihat dalam video itu perekam tak berbicara apapun.
Belum diketahui kapan aksi pungli yang dilakukan preman tersebut terjadi, namun aksi tersebut kini viral di media sosial dan mengundang ragam komentar warganet.
"Cara membersihkan SAMPAH itu dibuang atau dibakar. klau didaur ulang jadinya yaa seperti ini nggak bermanfaat malah bikin kotor pemandangan," tulis @liasuliah7797.
"Kalau mau uang kerja kerja kerja badan aja masih kuat muda minta2 lg, maksa lg ngk malu kau," tulis @fandra.r.
"Lama2 bisa jadi ikon, nih. Medan kota pungli," tulis @sutahadrian.
"Kota Medan Banyak Preman Cap SAMPAH," tulis @jokotingkir6433.
Sebelumnya kejadian yang sama juga terjadi di Jalan Karya 7 Helvetia, Sunggal, Kota Medan.
Pria Ngaku Ormas Lakukan Pungli di Jalan Karya 7 Helvetia dengan Dalih Minta Uang Distribusi Jalan
Tindakan pungli yang dilakukan oleh orang-orang yang ngaku sebagai ormas tak ada habisnya di kota Medan.
Baru-baru ini, beredar video di media sosial seorang pria ngaku dari Organisasi Masyarakat (Ormas) lakukan pungli di Jalan Karya 7 Helvetia, Sunggal, Kota Medan.
Pria tersebut lakukan pungli dengan mengaku-ngaku dari ormas Pemuda Pancasila (PP).
Video pria ngaku ormas yang lakukan pungli kepada warga Jalan Karya 7 Helvetia itu diunggah oleh akun TikTok @bendrysagala.
"Kok masih merajalela pungli pingli ini? Lokasi Karya 7 Helvetia, mana Polsek Sunggal Medan?" isi narasi dalam unggahan video @bendrysagala.
Dalam video tersebut, tampak seorang pria berkaos loreng-loreng berwaena orang mendatangi rumah warga.
Saat ditanya oleh perekam, pria itu mengatakan bahwa dirinya merupakan anggota Pemuda Pancasila (PP).
Ia mengatakan bahwa dirinya diutus oleh ketua ormas tersebut untuk mengutip uang keamanan jalan.
"On sian dia (ini darimana?)" tanya perekam.
"Sian PP (dari PP)," jawab pria itu.
Perekam kemudian bertanya lagi pada pria itu apakah kutipan uang yang mereka lakukan resmi atau tidak.
Namun pria itu tampak ragu dan malah bertanya pada satu orang temannya yang lain.
"Jadi resmi do on (jadi resmi nya ini?)" tanya perekam lagi.
"Kekmana ini le, resmi ini le?" tanya pria itu pada rekannya yang lain.
Tak hanya itu perekam juga meminta Kartu Tanda Anggota (KTA) pria itu, namu pria tersebut tak memilikinya.
Ketika ditanya apa tujuannya, ia mengatakan hendak meminta uuang distribusi jalan di Helvetia.
"Jadi gini, aku kan diminta ketua itu untuk meminta uang distribusi jalan, tapi tidak dipatokkan," ucap pria itu.
"Jalan apa?," tanya perekam.
"Helvetia ini," jawab pria berbaju loreng.
Perekam yang menjadi korban pungli itu kemudian bertanya soal resmi atau tidaknya pungutan itu. Ia mengatakan bahwa dirinya akan membayar jika itu pungutan resmi dari pemerintah.
"Sekarang kalo adanya KTA abang tunjukkan KTA nya resmi, kita bayar. Tapi kalo nggak resmi abang pungli, hati-hati. Aku serius ini, karena ntah udah berapa kali kekgini," kata perekam dengan tegas.
Menurut perekam, pungli dari pria yang ngaku ormas itu bukanlah pertama kalinya. Ia dan konsumennya sudah beberapa kali mengalami hal yang sama, sehingga konsumennya takut untuk berjualan ke tempat perekam.
"Gini aja kalo memang legal, ku bayar. Tapi kalo nggak legal hentikan kubilang. Konsumenku dari luar kota disetop, jadi lama lama kan ketakutan orang datang jual barang ke aku kalau gitu," ujar perekam.
Lebih lanjut perekam kemudian merekam dirinya. Dalam rekaman itu ia mengeluhkan aksi pungli yang dilakukan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai ormas itu.
Ia meminta kepada Polsek Sunggal, sebagai Polsek terdekat dari kediamannya agar mengamankan para pelaku pungli itu,
"Jadi tolong ini yang berkaitan, ini wilayah Polsek Sunggal. Jadi tolong pak diperhatikan, karena konsumen kami dari luar kota jadi ketakutan gara-gara mereka ini, karena kutipan-kutipan dan dipatok dua puluh ribu, itu aduan dari konsumen," keluh pria itu.
Belum diketahui pasti kapan terjadinya pungli itu, namun video tersebut diunggah oleh akunTikTok @bendrysagala pada Minggu (28/5/2023).
(cr31/tribun-medan.com)
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/preman-Ondes.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.