Kenaikan Harga Pangan

Harga Bahan Pangan Meroket di Kota Medan, Wali Kota Bobby Nasution: Akan Saya Cek

Wali Kota Bobby Nasution akan segera melakukan pengecekan harga bahan pangan di seluruh pasar Kota Medan.

Penulis: Anisa Rahmadani |

"Kalau harganya murah biasanya masyarakat beli banyak, kalau mahal ya pasti masyarakat beli secukupnya aja, tapi kalau telurkan memang selalu di konsumsi jadi walaupun harganya naik tetap ada yang membeli," Tuturnya. 

Lina mengungkapkan, selain harganya yang melonjak, ketersediaan telur ayam juga terbatas.

Saat ini, Lina hanya diperbolehkan mengambil telur ayam dari peternak sebanyak 10 ikat per hari.

"Satu hari biasa kita ambil 10 ikat, satu ikat 10 itu berisi 10 papan telur ayam atau 300 butir telur biasanya akan habis 3 sampai 4 hari. Sepuluh ikat itu pembeliannya dibatasi jadi 1 orang hanya bisa ambil maksimal 10 ikat, kalau mau nambah lagi barangnya gak ada," Katanya

Tidak hanya telur ayam boiler, telur ayam kampung terpantau juga ikut mengalami lonjakan harga.

Saat ini harga telur ayam kampung berada diangka Rp 3 ribu per butir atau naik Rp 500 dari harga biasa Rp 2.500 per butir.

"Telur ayam kampung juga naik, dari harga Rp 2.500 ribu jadi Rp 3 ribu, ini naiknya baru-baru ini. Kalau Telur bebek Rp 2.500," Tukasnya.

Harga Bahan Pangan Meningkat di Kota Medan, Wali Kota Bobby Nasution : Akan Saya Cek

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Wali Kota Bobby Nasution akan segera melakukan pengecekan harga bahan pangan di seluruh pasar Kota Medan.

Menurut Bobby Nasution, dirinya sudah mengetahui banyaknya bahan pangan yang melonjak dan bahkan ada beberapa bahan pangan yang kosong dan sulit ditemukan.

Bobby Nasution menjelaskan, permasalahan harga bahan pangan yang naik dan langka bukan suatu masalah baru yang mereka hadapi.

"Yang pasti kami pemerintah Kota Medan untuk menangani harga pangan dan kekosongan bukan hari ini saja. Namun pastinya kami akan lakukan pengecekan ke seluruh pasar nantinya," ucap Bobby Nasution usai melakukan peninjauan persiapan revitalisasi Gedung Warenhuis, Rabu (7/6/2023).

Menurutnya, mahal dan langkanya bahan pangan, sebab Kota Medan tidak memiliki penghasil makanan.

"Beberapa waktu belakangan ini sudah kita upayakan untuk antisipasi harga. Misalnya kerjasama kita dengan Kota dan Kabupaten penghasil di Sumut ini,"paparnya.

Dikatakannya, saat ini ada beberapa komoditi tidak masa panen di Sumut, seperti, telur, bawang merah dan putih serta cabai.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved