Kenaikan Harga Pangan

Harga Bahan Pangan Meroket di Kota Medan, Wali Kota Bobby Nasution: Akan Saya Cek

Wali Kota Bobby Nasution akan segera melakukan pengecekan harga bahan pangan di seluruh pasar Kota Medan.

Penulis: Anisa Rahmadani |

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Wali Kota Bobby Nasution akan segera melakukan pengecekan harga bahan pangan di seluruh pasar Kota Medan.

Menurut Bobby Nasution, dirinya sudah mengetahui banyaknya bahan pangan yang melonjak dan bahkan ada beberapa bahan pangan yang kosong dan sulit ditemukan.

Bobby Nasution menjelaskan, permasalahan harga bahan pangan yang naik dan langka bukan suatu masalah baru yang mereka hadapi.

"Yang pasti kami pemerintah Kota Medan untuk menangani harga pangan dan kekosongan bukan hari ini saja. Namun pastinya kami akan lakukan pengecekan ke seluruh pasar nantinya," ucap Bobby Nasution usai melakukan peninjauan persiapan revitalisasi Gedung Warenhuis, Rabu (7/6/2023).

Menurutnya, mahal dan langkanya bahan pangan, sebab Kota Medan tidak memiliki penghasil makanan.

"Beberapa waktu belakangan ini sudah kita upayakan untuk antisipasi harga. Misalnya kerjasama kita dengan Kota dan Kabupaten penghasil di Sumut ini,"paparnya.

Dikatakannya, saat ini ada beberapa komoditi tidak masa panen di Sumut, seperti, telur, bawang merah dan putih serta cabai.

"Ini nantinya akan kita lihat terlebih dahulu apakah kita bisa ambil komoditinya di luar Sumut atau seperti apa. Tapi pastinya stok barang makanan yang langkah jadi oenyebab mahalnya harga bahan pangan tersebut," terangnya.

Bobby juga berencana untuk komoditi telur dan beras, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan kabupaten kota penghasil.

"Selain cabe, yang mau kita putuskan itu telur beras dan komoditi lainnya. Tapi kita fokus sumut yang bisa kita kerjasamakan untuk penghasil ini," tukasnya.

Untuk diketahui, Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Medan melambung tinggi hingga menyentuh angka Rp 57 ribu per papan, Rabu (7/6/2023).

Kenaikan harga telur yang cukup signifikan tersebut dikeluhkan oleh sejumlah pedagang telur ayam di Kota Medan.

Pasalnya, para pedagang mengalami penurunan pendapatan hingga mencapai 50 persen imbas dari kenaikan harga telur.

Kalau dampak pasti berdampak kepada pedagang karena harganya mahal, omzet menurun separuh lah atau 50 persen dari penjualan biasanya," Ujar Lina, satu diantara pedagang telur di Pasar Petisah Medan, Kamis (1/6/2023). 

Dikatakannya, hal itu terjadi karena daya beli masyarakat Kota Medan menurun akibat tingginya harga telur. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved