Viral Medsos

Istri Wakil Ketua Umum Partai Curhat Ditelantarkan Suami, Ditinggal saat Hamil Tua hingga Masuk RSJ

Akun Twitter @HeyFarahhh menulis cuitan tentang mirisnya pernikahannya hingga nyaris membuatnya masuk rumah sakit jiwa.

Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
Twitter @heyfarahh
cuitan farah soal ditelantarkan suami saat hamil tua hingga masuk RSJ 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Akun Twitter @HeyFarahhh menulis cuitan tentang mirisnya pernikahannya hingga nyaris membuatnya masuk rumah sakit jiwa.

Dalam cuitan tersebut, ia mengaku sebagai mantan istri dari seorang wakil ketua partai yang juga berprofesi sebagai pengacara yang pernah menangani kasus-kasus besar, salah satunya merupakan kasus yang terjadi di Ponpes Jombang.

"Sebut saja RR. Dia seorang Lawyer yg juga wakil ketua umum partai. Orang yg mengenalnya akan ada yg tidak menyangka jika dia seburuk dan sekejam yg saya sebutkan di thread ini," tulis akun Twitter @HeyFarahhh, Kamis (1/6/2023)

Tujuan ia menceritakan kisahnya karena Farah ingin orang-orang mengetahui kebenaran tentang mantan suaminya, yang jauh dari kesan baik dan murah hati.

Apa yang dia putuskan untuk dibagikan dalam bentuk utas hanyalah sebuah pelampiasan dari rasa sakit yang dia alami.

 

 

 

 

Dua Bulan Berjuang Sendirian dengan Kondisi Hamil Tua

Farah mengaku berjuang sendirian selama dua bulan dan mengaku telah ditinggalkan oleh mantan suaminya saat ia hamil sembilan bulan.

"Tepat ditanggal 12 maret saya ditinggalkan. Semua kontak bahkan sosmed diablokir, hanya menyisakan instagram sbg sarana kami berkomunikasi. Itupun tanpa saling follow. Saya berjuang melahirkan anaknya sendirian tanpa didampingi siapa pun," tulisnya

Sampai hari di mana anaknya lahir, mantan suaminya RR tak kunjung menemui mereka. Bahkan ia berusaha mengirim pesan teks melalui DM Instagram, namun tak ada respon dari RR.

"Sampai akhirnya, saya bertanya, tidakkah kamu memiliki naluri seorang Ayah? Atau minimal sebagai manusia yg memiliki nurani. Baru ketika itulah dia membalas pesan saya dan menanyakan keadaan anaknya. Disitu juga dia mengatakan untuk tidak perlu bertemu lagi, cukup komunikasi melalui dm instagram saja," tulisnya

Yang lebih menyedihkan lagi, menurut pengakuannya, uang yang diberikan oleh RR kepadanya hanya sebesar Rp 100 ribu - Rp 150 ribu, yang sangat jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya, bahkan pernah beberapa kali RR tidak mengirimkan uang kepadanya.

"Sementara dia masih bisa mentraktir teman2nya. Ya, seorang Lawyer dengan banyak kasus dan seorang wakil ketua umum partai hanya memberikan 100rb-150rb utk anaknya," sambungnya

Hingga anaknya berusia 1,5 bulan RR belum pernah menemuinya, ia pun bertemu anaknya pada tanggal 23 Mei ketika Farah melihat sebuah unggahan di Instagram yang menampilkan foto mantan suaminya dan ketua partai di sebuah acara Pusdiklat Mahkamah Konstitusi (MK) di Cisarua, Bogor.

Setelah mengetahui keberadaan mantan suaminya di sebuah acara di Pusdiklat MK di Cisarua, Bogor, ia bertekad untuk menemuinya.

"Saya berusaha menemui dia, menyetir sendiri dari Jakarta ke Cisarua membawa bayi saya. Saya bersyukur sekali selama perjalanan bayi saya tidak rewel, dia tertidur pulas, seperti paham bahwa ibunya sedang memperjuangkannya untuk bertemu ayahnya," tulisnya

Namun, menurut @HeyFarahh, setiap kali ia mendatangi kantor RR, mantan suaminya selalu marah-marah, padahal menurutnya jika mereka bisa membicarakannya secara baik-baik, tentu saja ia tidak akan datang ke kantor tersebut.

Sesampainya di lokasi tersebut, ia lantas menceritakan kronologi usahanya selama ini untuk menemui mantan suaminya kepada kepala keamanan Pusdiklat MK. Mereka pun membantunya untuk bertemu dengan dengan mantan suaminya tersebut.

Mengetahui kedatangan istrinya, RR tampak terkejut dan memaksanya untuk kembali ke Jakarta. Namun Farah menolaknya dengan alasan lelah setelah melakukan perjalanan dan menyetir seorang diri ke Cisarua dan bayi yang masih berusia 1,5 bulan butuh istirahat setelah menempuh perjalanan jauh.

"Akhirnya dia bawa saya keluar dr Pusdiklat, dan kami cari tempat makan. Disitu saya berusaha bertanya kenapa saya ditinggalkan? Tapi dia selalu menghindari pertanyaan2 saya dengan mengalihkan pembicaraan pada topik lain," lanjutnya

Namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, lalu mereka pergi untuk mencari tempat bermalam.

RR membawanya ke sebuah Villa yang lokasinya cukup jauh, berada di atas bukit dan hanya ada pohon besar dan sungai sepanjang perjalanan.

"Dia berjanji malam akan kembali datang ke villa itu menemani saya dan bayi kami. Ada rasa trauma tidak percaya, karena pernah kejadian di Surabaya, dia meninggalkan saya di hotel saat saya kesakitan karena pendarahan setelah diminta melayani dia," tulisnya

Trauma dengan apa yang telah terjadi di Surabaya, ia bertanya apakah benar mantan suaminya akan kembali dan sang RR mengiyakan pertanyaan tersebut.

Namun apa daya, mantan suaminya tidak datang malam itu, sementara ia dan bayinya berada di vila tanpa makanan dan minuman, dan ia pun kebingungan ketika bayinya menangis minta susu.

"Dengan kondisi yg sangat gelap, kanan kiri hanya pohon pohon besar, melewati jembatan yg arus sungainya deras, sembari menangis saya susuri jalanan. Bayi saya pun menangis karena ingin susu. Saya kembali datangi Pusdiklat," lanjutnya

Sesampainya di Pusdiklat ia mendapati suaminya sudah pergi meninggalkan tempat tersebut.

Mengetahui hal tersebut seketika tangisnya pecah dan histeris. Farah merasa tak berharga dan merasakan sakit yang luar biasa.

"Saya meraung raung menangis hingga ingin menabrakkan diri saya ke jalan raya. Semuanya terlihat gelap, bahkan saya sudah tidak ingat lagi dengan bayi saya. Saya hanya meraung meronta menangis histeris. Yang terpikir oleh saya hanya MATI," tulisnya

"Bayangkan, 2 bulan saya berjuang sendiri, hamil hingga melahirkan sendirian, namun pengorbanan dan usaha saya tidak dianggap," lanjutnya

Masuk Rumah Sakit Jiwa

Keesokan paginya, datang dokter dari MK untuk melihat kondisi kejiwaannya, dengan sigap dokter tersebut membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi untuk segera mendapat perawatan kejiwaan.

"Saya dinyatakan Depresi... Akumulasi kesakitan yang saya tahan dua bulan ditinggalkan saat hamil besar hingga melahirkan," tulisannya

"Selama saya dirawat di RSJ, bayi saya dijaga dan dirawat oleh staf pegawai MK, hingga hari ini. Saya diijinkan mengambilnya kembali setelah saya benar benar pulih," sambungnya

"Di perjalanan menuju RSJ, saya tetap menangis, rasa sakit begitu dalam saya rasakan. Hingga diruang IGD mata saya terbelalak ketika membaca tulisan yg tertera di seragam perawat "RSJ Marzoeki Mahdi", saya meronta utk keluar dari sana sembari mengatakan saya tidak gila,“ tulisnya

"Selesai dr IGD, saya dibawanya ke ruang PHCU (ruang observasi), di sana saya dimasukkan dlm satu ruangan bersama para ODGJ. Saya ketakutan luar biasa berada diantara mereka. Ada yang begitu galak menjambak rambut saya, ada juga yg mengusap penuh kasih sembari menyebut nama anaknya,"

"Saya mempertahankan bayi saya hingga lahir DEMI SUAMI saya (karena dia tidak punya anak dg istri pertamanya), dan saya masuk Rumah Sakit Jiwa KARENA SUAMI saya".

"Saya Terluka, tapi saya HARUS MEMAAFKAN. Biar Allah yg mengadilinya. Saya serahkan dan pasrahkan semuanya pada Allah".

"Yang terpikir saat ini adalah, bagaimana saya membesarkan bayi saya. Dan saya akan berjuang untuknya hingga ia bisa menceritakan dengan bangga, "Perempuan Kuat itu adalah IBU SAYA," tulisnya

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved