Viral Medsos

Asal Mula Julukan 'CEBONG' dan 'KAMPRET' yang Disepakati Bersama Tidak Ada Lagi di Pilpres 2024

Kampret dan Cebong adalah sebuah julukan dari para pendukung Prabowo dan Jokowi. Sebutan tersebut populer pada Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan Layar Video
Kampret adalah sebuah julukan dari para pendukung Prabowo Subianto. Sementara Cebong sebuah julukan para pendukung Jokowi. Sebutan tersebut populer pada Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014 dan Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019. Kini julukan Cebong dan Kampret tidak ada lagi di Pilpres 2024. (Youtube) 

Apalagi, sudah disepakati bahwa PDIP juga akan melakukan kunjungan balasan ke DPP PAN.

"Kalau kemarin, kan baru pertemuan pertama. Pertemuan berikutnya diharapkan akan lebih memperkaya perspektif semua pihak. Semakin banyak diskusi dan silaturahim, akan semakin baik bagi bangsa dan negara kita,"jelas dia.

Saleh Partaonan Daulay mengakui, pihaknya senang atas terlaksananya pertemuan dan silaturrahim politik dengan PDI Perjuangan Jumat (2/6/2023) kemarin itu.

Pertemuan itu, dikatakan Saleh, semakin menguatkan bahwa PDI Perjuangan adalah teman dan sahabat PAN.

"Bahkan lebih tepat disebut 'teman tapi mesra'." kata Saleh, Sabtu (3/6/2023), dikutip dari Tribunnews.com.

Pertemuan Elite PAN dengan PDIP.
Pertemuan Elite PAN dengan PDIP. (HO)

Baca juga: Kandidat Cawapres Anies Mengerucut Pada Satu Nama, NasDem Ingatkan Mahfud MD Jangan Ikut Campur. . .

Baca juga: Mahfud MD Wanti-wanti Anies Dijegal Pendukung Sendiri, Bantah ada Upaya Jegal Dari Jokowi

Baca juga: MEMANAS Gara-gara Denny Indrayana, SBY Sebut Pemilu Bisa Chaos, Megawati Soekarnoputri: Maunya Apa?

PAN Tetap Dorong Eirck Thohir Jadi Cawapres 2024

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengatakan pihaknya masih belum menentukan dukungan terhadap bakal calon presiden (capres) 2024 mendatang.

Yandri menyebut PAN masih menimbang terkait capres yang didukung antara Ganjar Pranowo atau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Ya antara Ganjar dan Prabowo," kata Yandri seusai bertemu jajaran pengurus pusat PDIP di markas PDIP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Jumat (2/6/2023).

Namun, dia menjelaskan PAN mendorong Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres nantinya, entah capresnya Ganjar atau Prabowo.

"Tentu kita ngusung wakilnya Erick," ujar Wakil Ketua MPR RI ini.

Sementara, menurut Yandri, di internal PAN wacana duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Zulkifli Hasan atau Zulhas masih menguat.

"Atau tadi saya bilang, di internal partai masih sangat kuat Airlangga-Zulhas masih hidup," ujarnya.

Karenanya, dia menegaskan PAN belum mengambil kesepakatan apapun terkait dukungan capres.

"Jadi ini belum ada kata sepakat, maka perlu ada pertemuan lanjutan," ungkap Yandri.

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan ada kesepakatan antara Megawati Soekarnoputri dan Zulhas saat pertemuan tertutup.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved