Sumut Terkini

Kepala Sekolah SMKN 1 Lubuk Pakam Bantah Kenakan Denda Bagi Siswa yang Absen

Dalam berita tersebut, disebutkan jika dalam tiga hari ketidakhadiran orangtua siswa dikenakan denda sebesar Rp 465 ribu.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/INDRA
Suasana SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Jumat, (2/6/2023).  

TRIBUN-MEDAN. com, DELISERDANG- Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, Misrayani membantah tudingan jika sekolahnya memberlakukan kebijakan denda kepada siswa yang tidak hadir ke sekolah atau dalam status absen.

Persoalan denda ini sempat muncul di media online dan dianggap telah memberatkan orangtua siswa.

Dalam berita tersebut, disebutkan jika dalam tiga hari ketidakhadiran orangtua siswa dikenakan denda sebesar Rp 465 ribu.

Terkait hal itu Misrayani pun membantah dengan tegas. 

"Mana pernah ada itu pak. Ah itu sudah menyalah-nyalah itu namanya (kalau ada dilakukan).

Seribu perak pun saya nggak pernah mengutip dari siswa apa lagi membenarkan ada pengutipan di sekolah. Mana ada itu pak," ujar Misrayani yang dihubungi melalui telepon selulernya Jumat, (2/6/2023). 

Meski membantah Misrayani mengaku akan menyelidiki informasi tersebut.

Selama ini ia menyebut tidak pernah ada memerintahkan wali kelas untuk melakukan pungutan kepada siswa.

Ia mengaku baru mendengar ada hal-hal seperti ini. 

"Kalau ada berbuat seperti itu (karena wali kelas) ya cari masalah lah dia berarti sama saya. Nggak pernah saya dengar selama ini (dilakukan pengutipan apabila absen).

Kalau ada dan saya tau udah marah besar saya. Nggak kan bisa dibenarkan itu pak. Seribu perak pun tidak boleh dikutip dari siswa," kata Misrayani. 

Terkait adanya ancaman tidak akan naik, Misrayani berani menggaransi kalau hal itu tidak akan pernah dilakukan.

Bahkan katanya kalau hal itu benar terjadi Wali kelas yang akan dicopotnya.

Di saat sekarang ini disebut tidak boleh ada siswa yang ditakut-takuti. 

"(Ancaman nggak naik kelas kalau tidak dibayar) Wali kelasnya pun bisa saya copot itu. Nggak ada itu ya pak, dan gak boleh siswa ditakut takuti. Ini bukan zaman Belanda lagi nggak ada model pembelajaran lagi gitu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved