Berita Medan

Berita Foto: Omzet Penjualan Pedagang Merosot Hingga 50 Persen, Harga Telur Melonjak

Para pedagang mengalami penurunan pendapatan hingga mencapai 50 persen, imbas dari kenaikan harga telur.

Editor: Abdan Syakuro
Berita Foto: Omzet Penjualan Pedagang Merosot Hingga 50 Persen, Harga Telur Melonjak - 01062023_KENAIAKAN-HARGA-TELUR_ABDAN-SYAKURO-6.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Seorang pekerja mempersiapkan telur di Telur SPNI Katamso Jalan Brigjend Katamso Nomor 45, Kota Medan, Kamis (1/6) sore. Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Medan melambung tinggi hingga menyentuh angka Rp 57 ribu per papan, disebabkan karena ketersediaan yang terbatas.
Berita Foto: Omzet Penjualan Pedagang Merosot Hingga 50 Persen, Harga Telur Melonjak - 01062023_KENAIAKAN-HARGA-TELUR_ABDAN-SYAKURO-9.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Seorang pedagang telur sedang melayani pembeli di Telur SPNI Katamso Jalan Brigjend Katamso Nomor 45, Kota Medan, Kamis (1/6) sore. Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Medan melambung tinggi hingga menyentuh angka Rp 57 ribu per papan, disebabkan karena ketersediaan yang terbatas.
Berita Foto: Omzet Penjualan Pedagang Merosot Hingga 50 Persen, Harga Telur Melonjak - 01062023_KENAIAKAN-HARGA-TELUR_ABDAN-SYAKURO-3.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Seorang pekerja mempersiapkan telur di Telur SPNI Katamso Jalan Brigjend Katamso Nomor 45, Kota Medan, Kamis (1/6) sore. Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Medan melambung tinggi hingga menyentuh angka Rp 57 ribu per papan, disebabkan karena ketersediaan yang terbatas.
Berita Foto: Omzet Penjualan Pedagang Merosot Hingga 50 Persen, Harga Telur Melonjak - 01062023_KENAIAKAN-HARGA-TELUR_ABDAN-SYAKURO-4.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Seorang pekerja memilih telur di Telur SPNI Katamso Jalan Brigjend Katamso Nomor 45, Kota Medan, Kamis (1/6) sore. Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Medan melambung tinggi hingga menyentuh angka Rp 57 ribu per papan, disebabkan karena ketersediaan yang terbatas.
Berita Foto: Omzet Penjualan Pedagang Merosot Hingga 50 Persen, Harga Telur Melonjak - 01062023_KENAIAKAN-HARGA-TELUR_ABDAN-SYAKURO-7.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Seorang pekerja mempersiapkan telur di Telur SPNI Katamso Jalan Brigjend Katamso Nomor 45, Kota Medan, Kamis (1/6) sore. Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Medan melambung tinggi hingga menyentuh angka Rp 57 ribu per papan, disebabkan karena ketersediaan yang terbatas.
Berita Foto: Omzet Penjualan Pedagang Merosot Hingga 50 Persen, Harga Telur Melonjak - 01062023_KENAIAKAN-HARGA-TELUR_ABDAN-SYAKURO-10.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Seorang pekerja memilih telur di Telur SPNI Katamso Jalan Brigjend Katamso Nomor 45, Kota Medan, Kamis (1/6) sore. Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Medan melambung tinggi hingga menyentuh angka Rp 57 ribu per papan, disebabkan karena ketersediaan yang terbatas.
Berita Foto: Omzet Penjualan Pedagang Merosot Hingga 50 Persen, Harga Telur Melonjak - 01062023_KENAIAKAN-HARGA-TELUR_ABDAN-SYAKURO-11.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Seorang pekerja memilih telur di Telur SPNI Katamso Jalan Brigjend Katamso Nomor 45, Kota Medan, Kamis (1/6) sore. Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Medan melambung tinggi hingga menyentuh angka Rp 57 ribu per papan, disebabkan karena ketersediaan yang terbatas.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Medan melambung tinggi hingga menyentuh angka Rp 57 ribu per papan, Kamis (1/6/2023)

Kenaikan harga telur yang cukup signifikan tersebut dikeluhkan oleh sejumlah pedagang telur ayam di Kota Medan.

Pasalnya, para pedagang mengalami penurunan pendapatan hingga mencapai 50 persen, imbas dari kenaikan harga telur.

"Kalau dampak pasti berdampak kepada pedagang karena harganya mahal, omzet menurun separuh lah atau 50 persen dari penjualan biasanya," ujar Lina, satu di antara pedagang telur di Pasar Petisah Medan, Kamis (1/6/2023). 

Dikatakannya, hal itu terjadi karena daya beli masyarakat Kota Medan menurun, akibat tingginya harga telur. 

"Kalau harganya murah biasanya masyarakat beli banyak, kalau mahal ya pasti masyarakat beli secukupnya aja, tapi kalau telurkan memang selalu di konsumsi jadi walaupun harganya naik tetap ada yang membeli," tuturnya. 

Lina mengungkapkan, selain harganya yang melonjak, ketersediaan telur ayam juga terbatas.

Saat ini, Lina hanya diperbolehkan mengambil telur ayam dari peternak sebanyak 10 ikat per hari. 

"Satu hari biasa kita ambil 10 ikat, satu ikat 10 itu berisi 10 papan telur ayam atau 300 butir telur biasanya akan habis 3 sampai 4 hari. Sepuluh ikat itu pembeliannya dibatasi jadi 1 orang hanya bisa ambil maksimal 10 ikat, kalau mau nambah lagi barangnya gak ada," katanya. 

Tidak hanya telur ayam boiler, telur ayam kampung terpantau juga ikut mengalami lonjakan harga. 

Saat ini harga telur ayam kampung berada diangka Rp 3 ribu per butir atau naik Rp 500 dari harga biasa Rp 2.500 per butir. 

"Telur ayam kampung juga naik, dari harga Rp 2.500 ribu jadi Rp 3 ribu, ini naiknya baru-baru ini. Kalau Telur bebek Rp 2.500," tutupnya

(cr10/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved