Viral Medsos

Viral Aksi Premanisme, Oknum OKP Peras Sopir Truk Ekspedisi Alasan Biaya Retribusi Jalan

Viral di sosial media, oknum anggota OKP di Jalan Karya VII Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, peras sopir truk yang melintas.

Penulis: Aprianto Tambunan |

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Viral di sosial media, oknum anggota OKP di Jalan Karya VII Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, peras sopir truk yang melintas.

Baru baru ini beredar vidio seorang oknum anggota OKP dari Pemuda Pancasila mewajibkan truk ekspedisi pengangkut barang bekas atau botot, wajib membayar biaya retribusi jalan yang di lewati.

Sontak hal tersebut pun membuat salah satu pengusaha barang bekas atau botot tidak terima, salah satunya ialah Benry Sagala.

Akibat aksi pelaku, Benry mengaku para pelanggannya jadi enggan datang ke lokasi untuk menjemput barang bekas atau botot dari gudangnya yang berada di jalan Karya VII Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang.

Hal itu dikarenakan, sopir truk ekspedisi yang melintas kerap dimintain uang retribusi oleh oknum anggota OKP tersebut.

Dikarenakan ulah oknum OKP tersebut, Benry Sagala pun resah, dan lantas memvidiokan percakapannya dengan pelaku dan memviralkannya ke media sosial.

"Sebenarnya ini bukan yang pertama kali, ini udah sering. Jadi karena sudah sering, terakhirnya kita vidiokan, sebenarnya ini sudah berlarut-larut sih," Kata Benry Sagala saat di temui, Senin (29/5/2023).

Benry Sagala mengaku telah membicarakan permasalahan tersebut dengan pihak OKP tersebut.

Hanya saja, anggota OKP tersebut menghiraukan dan terus melakukan pemungutan biaya retribusi terhadap sopir truk ekspedisi yang hendak datang ke gudang barang bekasnya.

"Kita sudah jumpain mereka secara pribadi, kita sudah sampaikan " Bang tolong di hentikan, kalau abang mau minum minum, mau uang rokok, datang ke gudang, jangan konsumen di hentikan". Karena semua konsumen yang datang itu ekspedisi semua, ternyata mereka melakukan terus hingga akhirnya di vidiokan,"ucapnya.

Henry menyebutkan oknum anggota OKP tersebut mematok harga sebesar Rp. 20 ribu terhadap setiap truk ekspedisi yang hendak melintas.

Mendengar keluhan para sopir truk ekspedisi langganannya tersebut, lantas Benry pun akhirnya memvidiokan anggota OKP tersebut dan langsung di viralkan ke Sosial Media.

"Kalau laporan dari konsumen itu Rp. 20 ribu per satu mobil, dengan alasan retribusi jalan. Sebenarnya aku gak mau viralkan, cuman karena sudah berlebihan sikapnya makanya aku vidiokan," Ujarnya.

Dikatakan Henry Sagala, oknum OKP tersebut selalu melakukan pemungutan liar dengan menggunakan pakaian ormasnya serta dengan membawa sebuah kertas pembayaran.

"Iya mereka memakai seragam organisasi pemuda pancasila, dan mereka memiliki kertas itu berisikan tulisan, yang aku gak tau persis apa isinya," Tuturnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved