Viral Medsos

Jenazah Ayah Diletak di Halaman Tanpa Tenda di Labura, Kondisi Anak-anaknya Memprihatinkan

Video yang memperlihatkan acara jelang pemakaman yang dilakukan dengan sangat sederhana viral di media sosial.

|

TRIBUN-MEDAN.com - Video yang memperlihatkan acara jelang pemakaman yang dilakukan dengan sangat sederhana viral di media sosial.

Bagaimana tidak, jenazah yang akan dimakamkan itu diletak di halaman rumah dengan beralaskan tikar penjemuran tanpa tenda.

Selain acara pemakaman yang sederhana, video itu juga sukses membuat warganet terenyuh lantaran jenazah sang bapak dikelilingi dua anak yang menderita lumpuh layu.

Diketahui, kejadian ini terjadi di Dusun Teluk Ketapang 2, Desa Teluk Binjai, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Viralnya video jelang pemakaman yang sangat sederhana itu bermula dari akun Facebook Friska Pandiangan.

Saat acara berlangsung, Friska Pandiangan melakukan siaran langsung di media sosialnya.

Sontak video siaran langsung itu membuat warganet terenyuh. Kini unggahan siaran langsung itu sudah dibagikan sebanyak 10 ribu kali dengan 32 ribu komentar hingga hari ini, Jumat (26/5/2023).

Dalam video berdurasi 36 menit tersebut, tampak warga setempat menghadiri acara upacara pemakaman. Terlihat jenazah seorang pria terbujur kaku di dalam sebuah balok tersebut dari papan.

Balok papan tersebut dibuat sedemikian rupa untuk menggantikan peti.

Disisi kanan jenazah, terlihat tiga orang anak yang meratapi kepergian sang ayah. Dua diantara anak tersebut terlihat sangat kurus.

Informasi terbaru mengungkapkan bahwa ketiga anak tersebut mengalami disabilitas akibat penyakit polio.

Sementara disisi kepala jenazah ada sang istri yang mengenakan kain ulos. Sama seperti ketiga anaknya, tampak wanita tersebut meratapi kepergian sang suami.

Adapun pria yang meninggal dunia itu bernama Mulio Juliu, seorang pria bersuku Nias. Ia meninggalkan lima orang anak dan seorang istri Boru Naibaho.

Mulio Juliu meninggal dunia akibat sakit pada hari Senin, (22/5/2023). Karena kehidupan mereka yang kurang sejahtera, upacara pemakaman dilakukan dengan sederhana pada hari Selasa, (23/5/2023).

Diantara lima anaknya, dua dari mereka mengalami cacat dan kondisi gizi yang buruk.

Sebelum meninggal dunia, Mulio bersama tiga anak laki-laki dan istrinya tinggal di sebuah rumah papan yang tidak layak huni milik TN di Dusun Teluk Ketapang 2, Desa Teluk Binjai, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Menurut informasi yang beredar, keluarga almarhum Mulio Juliu sebelumnya belum terdata karena mereka baru saja pindah dari Gunung Sitoli dan pernah tinggal di Sungai Berombang Labuhanbatu, serta bekerja sebagai buruh kasar.

Berdasarkan data yang ada, mereka baru menetap di Teluk Binjai sejak 2 Maret 2023.

Satu dari lima anak Mulio itu disekolahkan oleh TN, pemilik rumah yang dihuni oleh keluarga Mulio. Sementara dua anaknya yang lain diketahui tinggal di luar daerah Labura bersama saudara.

Unggahan video yang memperlihatkan acara jelang pemakaman itu pun viral di media sosial Facebook. Sontak unggahan itu ramai oleh komentar-komentar warganet.

"Lebih memperihatinkan ke3 anaknya, tolonglah kpd pihak pemerintah daerah untuk diperhatikan anak dari alm Bpk tsb," tulis Rusna Elfrida.

"Tolonglah utk pemerintah setempat diperhatikan anak2 mendiang yg kurang sehat itu...khususnya dari petugas kesehatan," tulis Erna Siadari.

"RIP semoga anak2 dan ibu nya selalu dalam lindungan Tuhan dan diberikan rezeki melimpah dari Tuhan amin," tulis Lea Tarigan Sibero.

"Tempatmu di Sorga amang, doakan agar kelak anak anakmu adalah anak pilihan Tuhan yg akan sukses.. Rip," tulis Romauly Silitonga.

"Ya ampun sedih banget lihat keluarga yg ditinggalkan semoga Tuhan memberikan kekuatan bagi keluarga yg ditinggalkan," tulis Masrifat Laia.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved