Rusia vs Ukraina

Putin Dalam Bahaya, Rudal yang Dibanggakan Ternyata Zonk, Tiga Pakar Rudal Hipersoniknya Ditangkap

Rusia meluncurkan 30 rudal jelajah ke berbagai bagian Ukraina pada Kamis (18/5/2023) dini hari untuk menguji pertahanan udara Ukraina.

|
Editor: AbdiTumanggor
AP Photo via Kompas Tv
Bangkai Rudal Rusia di Ukraina. Rusia meluncurkan 30 rudal jelajah ke berbagai bagian Ukraina menguji pertahanan udara Ukraina yang dilakukan pada malam hari. Namun Ukraina mengeklaim berhasil menembak jatuh 29 rudal. (AP Photo via Kompas Tv) 

Pada saat yang sama, Yevgeny Prigozhin, pemilik jutaan dolar dari kontraktor militer pribadi Rusia Wagner yang pasukannya menjadi ujung tombak pertempuran, mengeklaim bahwa unit-unit militer Rusia telah mundur dari posisi mereka di utara kota tersebut. Prigozhin sering kali menjadi kritikus militer Rusia.

Setidaknya tujuh warga sipil Ukraina tewas, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, dan 18 orang terluka dalam 24 jam sebelumnya, menurut kantor presiden.

Selain itu, dua orang terluka dalam serangan drone di wilayah Kursk selatan Rusia yang berbatasan dengan Ukraina, laporan gubernur regional pada hari Kamis.

Dalam pesan di Telegram, Roman Starovoit mengeklaim pasukan Ukraina menjatuhkan perangkat peledak dari drone di kompleks olahraga dan rekreasi.

Di wilayah Belgorod Rusia, dua orang tewas akibat serangan artileri Ukraina terhadap desa Nizhnee Berezovo, sekitar 10 kilometer (enam mil) dari perbatasan, menurut Gubernur Vyacheslav Gladkov.

Baca juga: Militer Amerika Serikat Latih Pasukan Ukraina untuk Menggunakan Tank Tempur Abrams Melawan Rusia

Putin Tangkap Tiga Pakar Rudal Hipersoniknya

Sebelumnya, Pemerintahan Putin menangkap dan menjebloskan tiga ilmuwan rudal hipersonik  Rusia ke penjara.

Ketiga orang yang bekerja untuk pengembangan rudal hipersonik itu dituduh melakukan pengkhianatan karena rudal yang dibangga-banggakan Vladimir Putin dan Rusia tidak sesuai dengan kenyataan.

Ternyata rudal hipersonik tersebut gampang dihancurkan senjata musuh.

Penangkapan itu terjadi ketika Rusia mengandalkan rudal hipersonik dalam perangnya di Ukraina.

Anggota Institute of Theoretical and Applied Mechanics of the Russian Academy of Sciences (RAS) Cabang Siberia memperingatkan bahwa masalah ini berisiko menghambat kemajuan Rusia dalam teknologi hipersonik.

"Kami benar-benar tidak mengerti bagaimana melanjutkan keahlian kami," tulis para ilmuwan tersebut dilansir Reuters.

Lembaga itu mengatakan anggotanya; Anatoly Maslov, Alexander Shiplyuk, dan Valery Zvegintsev ditahan atas tuduhan pengkhianatan karena mereka berbicara di konferensi di luar negeri.

Ketiganya juga ditangkap karena dituduh menerbitkan artikel di majalah populer dan berpartisipasi dalam proyek internasional.

Maslow dan Shiplyuk diketahui ditangkap pada musim panas 2022.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved