Viral Medsos

Kepala Desa Tinggal di Tenda karena Rumahnya Digusur, Ganti Rugi Tak Sesuai dengan yang Dijanjikan

Kepala Desa Pepe, Ngawen, Klaten tengah menjadi sorotan usai menangis lantaran rumahnya dirobohkan untuk pembangunan jalan tol Jogja - Solo.

Instagram.com/@kabarnegri
Kades Pepe Terpaksa Tinggal di Tenda lantaran Rumah Tergusur Proyek Tol Jogja - Solo 

TRIBUN-MEDAN.com - Belakangan ini Kepala Desa Pepe, Ngawen, Klaten tengah menjadi sorotan usai menangis lantaran rumahnya dirobohkan untuk pembangunan jalan tol Jogja - Solo.

Bahkan kini, Kepala Desa Pepe tersebut kabarnya tinggal di tenda lantaran hanya dibayar 1 Miliar untuk mencari tempat tinggal baru.

Padahal sebelumnya, Kepala Desa Pepe tersebut dinjanjikan uang ganti rumah sebesar 10 M.

Kabar mengenai kondisi Kades Pepe yang saat ini tinggal di sebuah tenda dibagikan oleh akun Instagram @kabarnegri, Selasa (16/5/2023).

"Viral, kades Pepe tinggal di tenda karena rumahnya tergusur proyek tol jogja - Solo," isi narasi dalam keterangan video yang diunggah @kabarnegri.

Dalam video singkat tersebut, tampak sebuah tenda berwarna merah berdiri di atas bekas runtuhan rumah warga yang sudah digusur.

Perekam video tersebut mengatakan bahwa tenda tersebut merupakan tempat tinggal dari Kades Pepe yakni Siti Hibatun Yulaika.

Diketahui, Kades Pepe tersebut terpaksa tinggal di tenda berwarna merah itu karena rumahnya digusur untuk proyek jalan tol Jogja Solo.

"Inilah tenda miliki Kades Pepe, Ngawen, Klaten, Siti Hibatun Yulaika, yang sebelumnya menangis ketika melihat rumah kesayangannya dirobohkan alat berat pada Rabu kemarin." ucap perekam.

"Rumahnya termasuk dalam 13 bidang lahan yang dieksekusi Pengadilan Negeri Klaten terkait proyek jalan tol Jogja Solo," sambungnya.

Adapun alasan Siti Hibatun Yulaika memutuskan tinggal ditenda itu lantaran biaya ganti rugi yang tidak sesuai untuk mencari tempat tinggal baru.

Sebab Kades Pepe tersebut sebelumnya dijanjikan uang 10 M namun ternyata Siti Hibatun Yulaika hanya mendapat 1 Miliar saja.

"Harapannya pupus dapat 10 miliar karena infonya hanya dihargai 1 miliar saja," ucap perekam.

Tak hanya tenda kepala desa, di sana juga terdapat tenda milik warga yang mengalami hal serupa. Terlihat tenda-tenda milik warga itu berdiri di atas puing-puing sisa bangunan runtuh.

"Tidak hanya rumah milik Kepala Desa Pepe, disini juga ada beberapa tenda milik warga yang masih berdiri juga diatas puing puing rumah yang terdampak proyek jalan tol dikarenakan masih belum memiliki tempat tinggal lagi, ini bisa dilihat yang kemarin sempat viral disana nanti ada jalan tol," sambung perekam.

Sebelumnya diberirtakan bahwa kades Pepe menangis karena rumahnya dirobohkan dengan cuma biaya ganti rugi Rp 1 miliar.

Padahal dirinya berharap mendapat biaya ganti rugi Rp 10 miliar.

Bu Kades menangis ketika alat berat mulai merobohkan rumah kesayangannya pada Rabu (10/5/2023).

Hal itu dialami Kades Pepe, Ngawen, Klaten, Siti Hibatun Yulaika.

Perempuan berhijab itu pun beristigfar lantaran kecewa rumah mewah dua lantai miliknya hanya diganti sebesar Rp1 miliar.

Padahal rumah kesayangannya tersebut ditaksir mencapai Rp10 hingga Rp15 miliar.

"Rumah keluarga saya ya Allah, astagfirullahaladzim," ujarnya sembari menangis.

Dalam tayangan di Kompas TV, Siti yang menangis tersebut tampak ditenangkan oleh seorang polwan yang berada di lokasi

Tak berselang lama, suaminya memapah Siti yang masih menangis.

Meski mendapatkan penolakan warga, proses penggusuran terkait proyek tol Solo-Yogyakarta di Klaten, Jawa Tengah tersebut terus dilanjutkan.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved