Mahasiswi USU Ditemukan Tewas

Keluarga Menduga Mahira Dinabila Jadi Korban Pembunuhan Sadis, Kuasa Hukum: Mayatnya Diduga Dibakar 

Kasus kematian mahasiswi USU bernama Mahira Dinabila di rumah orangtua angkatnya masih menjadi misteri.

|
Tribun-medan/Alfiansyah
Ayah kandung Mahira Dinabila menunjukkan foto semasa hidup korban, Senin (8/5/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kasus kematian mahasiswi USU bernama Mahira Dinabila di rumah orangtua angkatnya masih menjadi misteri.

Keluarga temukan sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian mahasiswi semester dua tersebut.

Baca juga: SOSOK Mahira Dinabila, Mahasiswi USU yang Ditemukan Tewas di Rumah Orangtua Angkatnya

Menurut kuasa hukum keluarga, Oki Andriansyah, mahasiswi yang kerap di sapa Ira itu merupakan korban pembunuhan sadis.

Ia menduga bahwa, korban dibunuh lalu jasadnya dibakar di dalam rumah orangtua angkatnya.

"Dari mayatnya ini kita diduga dibakar, karena ada ditemukan bekas menguning di lantai saat jenazah ditemukan," kata Oki kepada Tribun Medan, Selasa (16/5/2023).

Oki menduga bahwa, pelaku berupaya menghilangkan jejak agar terlihat bahwa korban merupakan bunuh diri.

"Diduga untuk menghilangkan jejak pelaku, dugaan kita korban ini dibunuh terlebih dahulu lalu jasadnya dibakar, sebutnya.

Lebih lanjut, dikatannya, meski demikian, keluarga masih menunggu keterangan resmi dari hasil forensik pihak medis.

"Tapi kita masih menunggu keterangan resmi dari Forensik," ungkapnya.

Sebelumnya, petugas kepolisian akhirnya melakukan pembongkaran makam Mahira Dinabila, mahasiswi USU yang meninggal tidak wajar.

Baca juga: Mahasiswi USU Meninggal tak Wajar, Makam Dibongkar, Ayah Korban: Semoga Terungkap

Proses pembongkaran makam mahasiswi USU ini disaksikan oleh pihak keluarga dan masyarakat, pada Sabtu (13/5/2023).

Makam Ira dibongkar lantaran keluarga menaruh curiga dengan kematian korban yang dianggap banyak kejanggalan.

Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago mengatakan, pihaknya hingga kini belum menerima hasil pemeriksaan Labfor.

Adapun yang menjadi salah satu fokus pemeriksaan ialah kondisi tubuh ada tidaknya bekas memar dan keretakan tulang, diduga akibat kekerasan dan sebagainya.

Kemudian, Polisi turut memeriksa lambung korban untuk mengetahui ada tidaknya racun di dalam lambungnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved