Berita Medan

Duta Besar Australia ke Medan, Bahas Hubungan Bilateral yang Sudah Terjalin Sejak Ratusan Tahun

Penny Williams menyampaikan, aspek penting dari hubungan Australia-Indonesia adalah hubungan historis yang mendalam antara kedua negara.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Kedubes Australia melakukan kunjungan, dengan mengisi kuliah umum yang membahas tentang hubungan Bilateral antar negara, di Aula Fisip USU, Selasa (16/5/2023).  

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Duta Besar Australia Penny Williams melakukan kunjungan resminya di Sumatera Utara, satu dari agenda perjalannya kali ini yakni ke Universitas Sumatera Utara (USU) dengan mengisi kuliah umum, yang membahas tentang hubungan bilateral antara Indonesia-Australia. 

Kegiatan ini berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU, Selasa (16/5/2023). 

Penny Williams menyampaikan, aspek penting dari hubungan Australia-Indonesia adalah hubungan historis yang mendalam antara kedua negara.

Hal ini termasuk hubungan antara komunitas nelayan di Makassar dan Australia Utara, yang sudah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu.

"Masyarakat Bugis dari Makassar melakukan perdagangan dengan orang Yolŋu, berjualan Trepang yang sangat berharga dan menjadi 
pengunjung tetap di Australia Utara selama lebih dari 400 tahun," ujarnya.

Disebutnya, Australia juga merupakan negara pendukung kuat di awal kemerdekaan Indonesia. 

Tujuh minggu setelah proklamasi 17 Agustus 1945, Australia mengirim utusan dalam misi diplomatik untuk bertemu Presiden Soekarno dalam membangun dasar pengakuan negara Indonesia.

"Kami merupakan negara asing pertama menjalin hubungan dengan Indonesia. Pada saat itu, para pekerja Australia juga memboikot semua kapal Belanda yang transit di Australia menuju Indonesia yang menjadi simbol dukungan masyarakat luas di Australia untuk kemerdekaan Indonesia," jelasnya. 

Kemudian, ungkapnya saat ini, Indonesia dan Australia merupakan sahabat, tetangga dan mitra yang dekat.

Perdana Menteri Albanese melakukan kunjungan bilateral pertamanya ke Indonesia bulan Juni tahun lalu - hanya 15 hari setelah ia terpilih.

"Ia kemudian melakukan kunjungan kedua untuk menghadiri KTT G20 November lalu. Pada bulan Agustus 2018, para pemimpin kami meningkatkan kemitraan kedua negara menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif," ungkapnya. 

Kerjasama Indonesia-Australia juga terjalin melalui Kemitraan ekonomi, antara kedua negara didukung oleh Kemitraan Ekonomi 
Komprehensif Indonesia-Australia, atau IA-CEPA.

Sejak diberlakukan pada Juli 2020, IA-CEPA telah mempermudah perusahaan untuk berdagang dan berinvestasi dengan menghilangkan hambatan dan menetapkan standar yang transparan dalam berinvestasi.

"Kami bekerja keras untuk lebih memperkuat hubungan ekonomi kita. Perdana Menteri Albanese membawa delegasi pebisnis terbesar dari seluruh wilayah saat KTT B20 yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Bali tahun lalu," tambah Penny Williams. 

Sementara itu, Wakil Rektor IV USU Prof Dr Opim Salim Sitompul, M Sc, menyampaikan sambutan hangatnya atas kunjungan kedutaan besar Australia di USU. 

"Ini merupakan kesempatan kita untuk melanjutkan kerjasama, baik itu pertukaran mahasiswa, maupun dikalangan dosen," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved