Gempa Bumi

Gempa Bumi di Gunung Sitoli Nias Bermagnitudo 5,7 pada SR, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengutarakan soal terjadinya gempa dengan kekuatan 5,7 Skala Richter (SR) di Gunung Sitoli

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
Twitter.com/BMKG
Gempa Bumi mengguncang Gunung Sitoli, Nias, Kamis (11/5/2023) malam. 

TRIBUN-MEDAN.com, NIAS - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengutarakan soal terjadinya gempa pada Kamis (11/5/2023) dengan kekuatan 5,7 Skala Richter (SR) pada kedalaman 10 kilometer. Ia juga mengatakan, gempa tersebut tak berpotensi tsunami. 

"Hari Kamis (11/5/2023 pukul 21.35.57 WIB wilayah Nias Selatan, Sumatera Utara diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,0," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Kamis (11/5/2023). 

 

 

 

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,12° LU ; 96,86° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 Km arah Barat Daya Nias Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 kilometer," sambungnya.
 
Ia jelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.  

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tuturnya. 
 
Ia uraikan, gempabumi ini dirasakan di Gunung Sitoli dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). 

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkapnya. 

Ia lanjutkan, hingga pukul 22.05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
 
"Kepada masyarakat diiimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," lanjutnya. 

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," terangnya. 
 
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved