Berita Viral
CURHAT Dokter Muda ke Menkes, Ngaku Sering Dibully Senior, Kena Maki Telat Balas WA, Pilih Resign
Seorang dokter curhat ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait marak perundungan di dunia kedokteran.
"Haram hukumnya kalau kami menolak perintah atau keinginan dari kakak kelas dan dosen," kata dia.
Baca juga: Masih Diperiksa, Polda Sumut Segera Gelar Perkara Tentukan Status Dirut PT Almira Nusa Raya
Baca juga: Bupati Deliserdang Ashari Tambunan Buka Perkemahan Raimuna Kwarcab di Taman Cadika
Perintah senior itu, kata dia, di antaranya meminta dibelikan makanan mahal, rokok, alat tulis, dan obat-obatan.
Ia menyebut, permintaan atau perintah itu juga tidak kenal waktu.
"Bahkan perintah kakak kelas juga tidak kenal waktu pak, bisa saja jam 12 malam kita disuruh belikan apa dan harus antar ke rumah sakit, jam 2 pagi belikan apa datang ke rumah sakit, atau jaga di bangsal padahal bukan jadwal kami," terangnya kepada Menkes Budi.
Semua pekerjaan itu, imbuhnya, tidak mempertimbangkan jam istirahat jam tidur, meski para dokter residen itu baru selesai berjaga 24 jam.
Ia mengaku sering dikumpulkan dengan teman-teman seangkatannya untuk mengikuti kegiatan malam di mana mereka akan dihukum dan dimaki.
"Kami juga menerima kekerasan fisik, psikologis, di mana setiap hari itu kami sering banget dapat pelecehan verbal," lanjut dia.
Karena tak kuat dengan kultur PPDS tersebut, ia mengaku memutuskan untuk mengundurkan diri.
"Akhirnya saya memutuskan keluar PPDS karena kesehatan fisik dan mental saya terganggu, bahkan saya juga rutin konseling sama psikolog dan psikiater karena PTSD, gangguan depresi dan gangguan cemas," jelasnya.
Ia pun mengusulkan perubahan sistem pendidikan dokter spesialis kepada menteri yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN pada 2019 itu.
Menurut dia, sistem pendidikan dokter spesialis tidak perlu mengikuti sistem pendidikan militer.
"Jadi perlu ada perubahan, perbaikan sistem kedokteran, supaya lebih terbuka, transparan dan objektif, dan tidak ada diskriminasi antara junior dan senior, maupun diskriminasi suku, ras, agama, dan gender," jelasnya.
Ia mendesak pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk membuat program antibullying di PPDS. Sebab, menurut dia, banyak calon dokter sepesialis yang memutuskan berhenti akibat tak kuat dengan praktik tersebut.
"Karena bullying ini juga menyebabkan banyak sekali residen yang tidak kuat dan drop-out," jelasnya.
Senada, dokter Alvin Saputra yang menjadi pemandu diskusi ini juga membenarkan peristiwa perundungan di PPDS.
dokter curhat ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sad
Dokter ini mengaku sering dibully seniornya
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Tribun-medan.com
| GELAGAT Alex Iskandar Ikut Cari Jasad Bocah Alvaro Padahal Pelaku Pembunuhan, Akal-Akalan Ayah Tiri |
|
|---|
| NASIB Darma Washington Munthe Kritik Penyaluran BLT Agar Lebih Baik Malah Kini Muncul Minta Maaf |
|
|---|
| Mantan Istri Diisukan Selingkuh, Virgoun Diduga Sindir Inara Rusli, Singgung Kedok Agama |
|
|---|
| NASIB Karyawan Koperasi Asal Simalungun Bakar Rumah Nasabahnya di Wonogiri, Kini Ditangkap |
|
|---|
| PILU Penjaga Kantin di Bogor Dibunuh Tetangga yang Gelapkan Tabungannya, 2 Tahun Nabung Untuk Umrah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/dokter-curhat-ke-Menteri-Kesehatan-Budi-Gunadi-Sadikin.jpg)