Berita Sumut
Harga Cabai Merah Merosot, Sumatera Utara Catat Deflasi Sebesar 0,18 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Sumatera Utara mengalami deflasi sebesar 0,18 persen secara Month to Month (mtm) pada April 2023.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Sumatera Utara mengalami deflasi sebesar 0,18 persen secara Month to Month (mtm) pada April 2023.
Deflasi tersebut dipicu karena merosotnya harga komoditas cabai merah yang terjadi pada beberapa bulan terakhir.
Baca juga: BPS Sebut Banyak Orang Miskin di Sumut Tinggal di Perkotaan
"Salah satu pemicu adanya deflasi pada April 2023 ini disebabkan karena harga komoditas cabai merah yang menurun hingga Rp 23 ribu per kilogram, hal tersebut juga dipicu karena stok atau ketersediaannya melimpah pada momen lebaran tahun ini," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Nurul Hasanudin melalui release resmi di Kantor BPS Sumatera Utara Jalan Asrama, Kota Medan pada Selasa (2/5/2023).
Dikatakannya, angka tersebut lebih baik dari Nasional yang mengalami Inflasi sebesar 0,33 persen secara Month to Month (mtm)
"Tentu ini lebih baik di dalam konteks pengendalian inflasi kita, tadi kita lihat yang dirilis secara nasional terjadi inflasi sebesar 0,33 persen," Ucapnya.
Adapun komponen untuk kelompok pengeluaran yang ambil andil deflasi yang cukup tajam adalah kelompok makanan dan minuman.
"Adapun beberapa komoditas penyumbang deflasi diantaranya cabai merah -0,19 persen, tomat -0,10 persen, ikan tongkol -0,06 persen, bawang merah -0,04 persen dan daging ayam ras -0,04 persen," katanya.
Sedangkan komunitas penyumbang inflasi pada April 2023 adalah jeruk 0,05 persen, 0,03 persen, 0,03 persen emas perhiasan 0,02 persen rokok dan angkutan antar kota, udara 0,02 persen.
Namun apabila dibandingkan tahun 2022 dengan periode yang sama, Sumatera Utara mengalami Inflasi sebesar 4,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112.88.
Baca juga: BPS Catat Angka Pengangguran di Sumut Turun, Sektor Pekerjaan Ini Justru Alami Penurunan Terbesar
Dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi Year on Year (yoy) tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 5,11 persen dengan IHK sebesar 116.69 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 3,20 persen dengan IHK sebesar 114.12.
"Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran, diantaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3.28 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3.82 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1.38," tuturnya.
(cr10/tribun-medan.com)
Badan Pusat Statistik (BPS)
Sumatera Utara
deflasi
Sumut Deflasi
harga komoditas cabai merah
Tribun Medan
| Nasib Kadishub Medan Erwin Saleh yang Mendadak Opname Usai Tersangka, Kejaksaan Siap Jemput Paksa |
|
|---|
| 3 Anggota Polda Sumut Diduga Mabuk Tabrak Wanita di Merak Jingga Belum Diproses ke Sidang Etik |
|
|---|
| Daftar 5 Jabatan Eselon IIB yang Kosong di Pemko Siantar, Akan Digelar Seleksi Terbuka |
|
|---|
| Duduk Perkara Bripda G Hajar Pengendara di Depan Polda Sumut,Alami Gangguan Jiwa tapi Aktif di Polri |
|
|---|
| Menteri Purbaya Disinggung soal Pembobolan Saldo Nasabah Bank di Karo, Hingga Kini Belum Tuntas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/BPS-Ungkap-Sumut-Deflasi.jpg)