Contoh soal SNBT 2023
Contoh Soal SNBT 2023 Pemahaman Bacaan dan Menulis, Cocok Untuk yang Mau Masuk Universitas Trunojoyo
Universitas Trunojoyo adalah perguruan tinggi negeri yang terletak di Bangkalan, Jawa Timur, Pulau Madura.
Penulis: Istiqomah Kaloko |
A. ‘bahwa’ pada kalimat (1)
B. ‘jika’ pada kalimat (5)
C. ‘oleh karena itu’ pada kalimat (5)
D. ‘karena’ pada kalimat (3)
E. ‘atau’ pada kalimat (1)
Jawaban: C. ‘oleh karena itu’ pada kalimat (5)
Pembahasan: Kata sambung yang tepat seharusnya adalah ‘padahal’ yang bermakna pertentangan.
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 5.
(1) Penulisan skripsi ditugaskan kepada mahasiswa perguruan tinggi yang ingin mengenyam pendidikan sarjana, pada semester terakhir. (2) Judul skripsi dapat dipilih secara bebas, sepanjang sesuai dengan program studi. (3) Umumnya, mahasiswa akan dibimbing oleh dua instruktur. (4) Bimbingan bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa mengikuti pedoman, dan aturan. (5) Hal tersebut sangat membantu ketika mahasiswa berjuang dengan penyusunan skripsi.
5. Manakah kalimat yang terbebas dari kesalahan ejaan?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban: E. 5
Pembahasan: Jawaban E benar karena tak ada kesalahan baik huruf kapital maupun penempatan tanda baca.
Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 6 - 7.
(1) Bahwa banyak laki-laki kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal bukanlah rahasia lagi. (2) Daripada perempuan, laki-laki juga diklaim lebih berani dalam bertindak gila. (3) Oleh karena itu, tak hanya kalangan awam, para ilmuwan juga mulai membahas dan mencari tahu alasan di balik hal itu.
(4) Ben Alexander Daniel Lendrem bersama para ahli dari Institute of Cellular Medicine meneliti para nominasi pemenang Darwin Awards—sebuah penghargaan untuk seseorang yang berani melakukan hal-hal gila—sejak 1995 hingga 2014. (5) Dari 318 penerima penghargaan, sebanyak 282 penerimanya (setara dengan 88,7 persen) adalah laki-laki. (6) Berdasarkan hal itu, para peneliti menyimpulkan bahwa laki-laki lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan berisiko tinggi daripada perempuan.
(7) Terkait alasannya, sebuah penelitian menemukan bahwa laki-laki berani mengambil risiko dalam tindakan gila-gilaan karena hormon testosteron yang dimilikinya. (8) Pada tahun 2011, para peneliti dari Amerika Serikat dan Jerman, juga membenarkan hal tersebut. (9) Testosteron berkontribusi terhadap reaksi berlebihan dan meledak-ledak pada laki-laki. (10) Sementara itu, dari sisi psikologis, hormon testosteron berperan dalam memotivasi laki-laki untuk berbuat sesuatu demi mendapatkan imbalan dari sumber luar. (11) Namun, secara gender, hal itu tidak hanya terjadi pada laki-laki; perempuan yang memiliki kadar testosteron tinggi juga berpotensi mengalami hal yang sama.
6. Agar menjadi logis, kalimat (1) harus diperbaiki dengan cara…..
A. menghilangkan kata banyak
B. menghilangkan kata bahwa
C. mengganti kata kerap dengan sering
D. mengganti kata sesuatu dengan hal
E. meletakkan klausa anak di belakang klausa induk
Jawaban : A. menghilangkan kata banyak
Pembahasan :
Kelogisan termasuk salah satu syarat kalimat efektif. Sebuah kalimat perlu disusun dengan efektif agar maksud yang disampaikan dapat sampai dengan tepat kepada pembaca. Kalimat (1) dalam bacaan pada soal berbunyi Bahwa banyak laki-laki kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal (anak kalimat) bukanlah rahasia lagi (induk kalimat). Kalimat tersebut terdiri dari anak kalimat dan induk kalimat. Anak kalimat pada kalimat tersebut diawali dengan konjungsi bahwa. Jika strukturnya dirinci lebih lanjut, anak kalimat tersebut memiliki dua predikat. Berikut adalah rincian struktur kalimatnya.
bahwa → konjungsi (konj.)
banyak → predikat (P)
laki-laki → subjek (S)
kerap melakukan → predikat (P)
sesuatu yang gila atau tidak masuk akal → objek (O)
Pada klausa tersebut terdapat dua predikat, yakni banyak dan kerap melakukan. Padahal, sebuah kalimat yang efektif hanya boleh mengandung satu predikat. Untuk memperbaikinya, kata banyak dapat dihilangkan sehingga klausa anak akan menjadi Bahwa (konj.) laki-laki (S) kerap melakukan (P) sesuatu yang gila atau tidak masuk akal (O). Selain dengan menghilangkan kata banyak, perbaikan juga dapat dilakukan dengan menambahkan kata yang setelah kata laki-laki sehingga klausanya akan menjadi Bahwa (konj.) banyak (P) laki-laki yang kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal (S).
7. Apa judul yang tepat untuk bacaan tersebut?
A. Pemenang Darwin Awards Didominasi oleh Laki-Laki
B. Kegilaan Laki-Laki dan Alasan di Baliknya
C. Perbandingan Kegilaan Laki-Laki dan Perempuan
D. Alasan Biologis yang Membuat Laki-Laki Lebih Gila
E. Pengaruh Hormon Testosteron terhadap Kegilaan Laki-Laki
Jawaban : B. Kegilaan Laki-Laki dan Alasan di Baliknya
Pembahasan :
Judul merupakan kepala karangan. Sebuah judul bacaan yang baik harus dapat mewakili keseluruhan isi bacaan. Oleh karena itu, untuk dapat menentukan judul yang tepat, pembaca perlu memahami keseluruhan isi bacaan.
Bacaan yang ada pada soal mengandung tiga paragraf yang saling berkaitan. Paragraf pertama membahas seringnya laki-laki melakukan hal-hal gila. Laki-laki juga diklaim lebih sering bertindak gila daripada perempuan. Pada paragraf kedua, penulis membahas sebuah penelitian yang meneliti kebenaran terkait klaim yang disebut pada paragraf pertama. Hasil penelitian menyebutkan bahwa laki-laki memang cenderung lebih sering bertindak gila daripada perempuan. Lebih lanjut, pada paragraf ketiga, penulis membahas alasan di balik kegilaan laki-laki sebagaimana telah disebutkan pada dua paragraf sebelumnya. Berdasarkan isi bacaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa judul yang tepat adalah “Kegilaan Laki-Laki dan Alasan di Baliknya”. Judul tersebut dapat mewakili keseluruhan paragraf yang terdapat pada bacaan.
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 8 - 9
Budaya Korea berkembang pesat dan meluas secara global dalam dua dekade terakhir. Keberadaannya cenderung diterima publik dari berbagai kalangan sehingga menghasilkan suatu fenomena 1“Korean Wave” atau disebut juga Hallyu. Fenomena ini dapat dijumpai di Indonesia dan dampaknya sangat terasa di kehidupan sehari-hari terutama pada generasi milenial. Perkembangan teknologi informasi yang masif akibat adanya globalisasi menjadi faktor utama penyebab besarnya antusiasme publik terhadap budaya Korea di Indonesia. Fenomena ini diawali dan sangat identik dengan dunia hiburan, seperti musik, drama, dan variety shows yang dikemas secara apik dengan menyajikan budaya-budaya Korea.
Salah satu produk dari budaya Korea yang sangat diminati kaum milenial adalah musik pop. Musik pop Korea ini atau yang sering disebut sebagai K-pop merupakan salah satu 2sub-sektor hiburan yang mengangkat perekonomian Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan sendiri memang sudah lama memberi perhatian khusus terhadap industri musik mereka. Akhir dekade 31990’an, ketika sebagian besar Asia mengalami krisis keuangan, Korea Selatan justru membentuk Kementerian Kebudayaan dengan departemen khusus K-pop. Mereka juga membangun auditorium konser raksasa, membuat teknologi hologram lebih sempurna, dan mengatur noeraebang (bar karaoke) demi melindungi industri K-pop. Hal ini menunjukkan kesungguhan 4pemerintah Korea Selatan dalam memberdayakan popularitas artis mereka.
Indonesia yang saat ini merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia merupakan rumah bagi jutaan K-popers atau pecinta K-pop. Pada tahun 2019, Twitter mengumumkan daftar negara yang paling banyak 5men-tweet terkait artis Kpop sepanjang tahun 2019 dan Indonesia berada pada peringkat 3 setelah Thailand dan Korea Selatan. 6Sementara itu, untuk penayangan video-video K-pop di Youtube berdasarkan negara Indonesia menempati posisi ke-2 dengan persentase 9.9 persen. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan Korea Selatan yang menempati posisi pertama dengan persentase 10.1 % .
8. Apakah kata bernomor (1) perlu diperbaiki? Jika perlu, kata apa yang paling tepat untuk menggantikan kata tersebut?
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI
B. ‘Korean Wave’
C. Korean Wave
D. korean wave
E. korean wave
Jawaban: E. korean wave
Pembahasan:
Penulisan “Korean Wave” pada teks tersebut tidak tepat karena frasa tersebut merupakan sebuah sebutan yang bukan sebuah nama sehingga tidak perlu diawali huruf kapital. Selain itu, tanda petik (“...”) juga tidak perlu digunakan karena frasa tersebut bukan merupakan istilah dengan makna yang bukan sebenarnya. Jadi, penulisan yang tepat adalah korean wave, dituliskan pula dengan huruf miring karena frasa tersebut merupakan bahasa asing.
9. Apakah kata bernomor (2) perlu diperbaiki? Jika perlu, kata apa yang paling tepat untuk menggantikan kata tersebut?
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI
B. subsektor
C. sub sektor
D. sektor
E. sektor bagian
Jawaban: B. subsektor
Pembahasan:
Penulisan sub-sektor pada teks tersebut tidak tepat karena sub merupakan bentuk terikat sehingga penulisannya harus serangkai dengan kata setelahnya. Berdasarkan hal tersebut, penulisan yang tepat adalah subsektor. Kata dengan bentuk terikat yang menggunakan tanda hubung (-) jika kata setelahnya merupakan kata asing atau kata yang dimulai dengan huruf kapital.
Selain itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang tepat adalah subsektor yang memiliki arti bagian sektor; anak sektor.
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 10
(1) Kita harus mewaspadai adanya bentuk peperangan asimetris. (2) Sekalipun metode peperangan asimetris dilakukan secara nonmiliter, daya hancur yang dihasilkan perang ini tidak kalah atau bahkan dampaknya lebih dahsyat daripada perang militer. (3) Perang ini memiliki medan atau lapangan tempur luas yang meliputi segala aspek kehidupan, yaitu geografis, demografis, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
(4) Dalam perang asimetris terdapat tiga tahapan yang memungkinkan kita mengetahui apakah hal tersebut memang perang asimetris atau bukan. (5) Pertama, menebar sebuah isu. (6) Kedua, setelah tahap pertama berhasil, isu ditingkatkan menjadi sebuah tema atau agenda. (7) Ketiga, jika agenda berhasil, barulah skema asli akan keluar.
10. Kalimat manakah yang merupakan simpulan dari isi teks di atas?
A. Kita harus mewaspadai bentuk peperangan asimetris yang polanya dapat dikenali melalui tiga tahap.
B. Segala aspek kehidupan yang dipengaruhi perang asimetris.
C. Tiga tahapan untuk mengetahui apakah suatu hal disebut perang asimetris atau bukan.
D. Indonesia sangat rentan menuju peperangan asimetris yang dampaknya begitu dahsyat.
E. Daya hancur yang lebih dahsyat dari perang asimetris.
Jawaban: A. Kita harus mewaspadai bentuk peperangan asimetris yang polanya dapat dikenali melalui tiga tahap.
Pembahasan:
Simpulan adalah ringkasan informasi inti dalam sebuah teks. Di dalam teks yang terdiri atas dua paragraf atau lebih, simpulan biasanya dapat ditentukan berdasarkan gagasan utama. Gagasan utama teks di atas terdapat pada kalimat (1) dan (4):
(1) kita harus mewaspadai adanya bentuk peperangan asimetris;
(4) dalam perang asimetris terdapat tiga tahapan yang memungkinkan kita mengetahui apakah hal tersebut memang perang asimetris atau bukan.
Simpulan yang tepat berdasarkan gagasan utama di atas ada pada kalimat: kita harus mewaspadai bentuk peperangan asimetris yang polanya dapat dikenali melalui tiga tahap.
(cr31/tribun-medan.com)
10 Contoh Soal SNBT 2023
Materi Pemahaman Bacaan dan Menulis
Universitas Trunojoyo Madura
Tribun Medan
| Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Penalaran Matematika, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk Unsika |
|
|---|
| Contoh Soal SNBT 2023 Pengetahuan Kuantitatif, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk Unpatti |
|
|---|
| Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Materi PPU, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk Trunojoyo |
|
|---|
| Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Literasi Bahasa Inggris, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk Untan |
|
|---|
| Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Materi TPS, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk UNNES |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Contoh-Soal-SNBT-2023-Pemahaman-Bacaan-dan-Menulis-Cocok-Untuk-yang-Mau-Masuk-Universitas-Trunojoyo.jpg)