Puasa di Negeri Orang

Tahun Pertama Berpuasa di Amsterdam, Rini Pilih Masak Menu Sahur dan Berbuka Sendiri

Selama menjalankan puasa di Amsterdam, Rini mau tidak mau harus memasak dan menyediakan menu sahur hingga berbuka puasa sendiri.

|
Editor: Ayu Prasandi
HO
Selama menjalankan puasa di Amsterdam, Rini mau tidak mau harus memasak dan menyediakan menu sahur hingga berbuka puasa sendiri. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Mi instan menjadi menu andalan Srie Ramadhani untuk sahur ketika sedang rindu dengan Indonesia.

Wanita yang akrab disapa Rini ini, tahun ini pertama kalinya menjalankan ibadah puasa di Amsterdam, Netherlands.

Namun menjalani ibadah puasa di negeri orang, jauh dari bukanlah hal pertama yang dilakukannya.

"Kalau sedang rindu Indonesia, apalagi saat puasa seperti ini saya biasanya akan sahur atau buka puasa dengan memakan mi instan khas Indonesia yang dicampurkan dengan nasi. Klasik sekali makanannya dan praktis, bisa mengobati rindu, apalagi saya vescatarian (vegetarian + ikan) jadi tidak susah untuk makan," tuturnya.

Selama menjalankan puasa di Amsterdam, Rini mau tidak mau harus memasak dan menyediakan menu sahur hingga berbuka puasa sendiri.

"Selama di sini saya masak sendiri karena memang makanan khas Indonesia gak ada yang jual. Paling kalau memang rindu dengan masakan Indonesia saya akan ke restaurant Indonesia, tapi jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggal saya," tuturnya.

Rini baru 2,5 bulan tinggal di Amsterdam dan bekerja di perusahaan swasta yang bergerak di bidang IT dan software.

Sebelumnya, ia pernah bekerja selama 6 tahun di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjalankan ibadah puasa di sana.

Warga Binjai ini menceritakan ada perbedaan yang benar-benar dirasakan ketika mulai puasa pertama di Amsterdam tersebut.

Waktu yang lama, cuaca yang sangat berbeda serta kultur yang berbeda membuat Rini sempat terkejut ketika menjalankan ibadah puasa di sana.

"Tahun ini memang tahun yang cukup berbeda untuk saya, terutama dalam menjalankan ibadah puasa karena tahun ini saya berpuasa di Amsterdam," ujar Rini.

Saat ini di Amsterdam belum memasuki musim panas, hingga waktu siang harinya tidak begitu panjang, yang membuatnya hanya berpuasa sekitar 14 jam saja.

"Dikarenakan bulan ini kebetulan disini siangnya tidak panjang, menurut sumber lain kalau musim panas bisa lebih panjang, bisa 16-18jam berpuasa. Jadi tahun ini saya sangat beruntung hanya berpuasa 14 jam saja," cerita Rini.

Tak adanya tradisi Ramadan juga membuat Rini terkadang merindukan momen-momen berpuasa bersama keluarga di Indonesia.

"Kalau di sini benar-benar tak ada tradisi-tradisi Ramadan seperti anak-anak muda yang keluar untuk membangunkan orang sahur berkeliling kampung," tuturnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved