TRIBUN WIKI

CERITA Udin Hasugian, Penjual Bakso Bakar, Sisihkan Hasil Jualan untuk Bantu Bina Mualaf di Dairi

Pria berusia 43 tahun ini sehari-hari bekerja sebagai petani dan berjualan bakso bakar menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu para mualaf.

HO
Udin Hasugian, yang membawa barang donasi untuk dibagikan kepada masyarakat mualaf yang tersebar di Kabupaten Dairi 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - Udin Hasugian mendirikan Peduli Mualaf Dairi (Pemuda) di Desa Lae Parbuluan VI Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi yang

Pria berusia 43 tahun ini sehari-hari bekerja sebagai petani dan berjualan bakso bakar.

Udin sapaan akrabnya, kerap menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu para mualaf yang ada di Kabupaten Dairi.

Kepada Tribun Medan, Udin menceritakan awal dirinya mendirikan perkumpulan tersebut berawal dari salah seorang mualaf yang tidak mendapatkan bantuan setelah memeluk agama Islam.

"Awalnya karena ada saya dapat informasi dari teman - teman, kalau salah seorang tidak mendapat binaan setelah masuk agama Islam. Mereka masuk Islam, ya hanya masuk Islam saja. Tidak ada di bimbing mau kemana, " Ujar Udin.

Dirinya yang bergerak sendiri, kemudian mendapatkan donasi dari berbagai sumber, salah satunya dokter yang kala itu berasal dari Medan.

"Kemudian saya di telfon oleh salah seorang dokter dari Medan melalui akun Facebook saya, bahwasanya beliau juga ingin ikut berdonasi, " Ungkapnya.

Atas dasar itulah, Udin kemudian sepakat untuk membentuk PEMUDA dengan menerima donasi dari berbagai kalangan untuk membantu mualaf yang ada di Kabupaten Dairi.

Setelah menjalani tiga tahun, Udin yang hanya bergerak sendiri menjalani beberapa kecamatan yang terdapat Mualaf yang menjadi binaannya.

Dirinya merasa senang dan bahagia karena bisa memberikan kebahagiaan dan ilmu agama bagi saudara-saudara yang masuk ke Agama Islam.

"Saya memang tidak punya harta, tapi saya pun waktu untuk membagikan itu semua. Lalu yang membuat saya bahagia, saya melihat senyuman dari para mualaf itu setelah saya berikan bantuan. Mereka menganggap bahwasanya setelah mereka masuk Islam, belum pernah mendapatkan bantuan seperti ini. Mereka sangat senang sekali," jelasnya.

Sehari-hari, usai berjualan bakso bakar di sekitar komplek perumahan tak jauh dari tempat tinggalnya, Udin menyisihkan 50 persen hasil penjualannya untuk di tabung agar diberikan kepada kaum Mualaf, dan sebagian diberikan untuk anak dan istrinya.

Saat mendapat bantuan donasi untuk diberikan kepada masyarakat Mualaf, Udin kemudian langsung mengantarkan barang tersebut kepada Mualaf yang membutuhkan.

Adapun bantuan yang diberikan biasanya berupa pakaian bekas busana muslim, buku - buku panduan cara sholat, Al-Quran, serta sembako.

Saat memberikan bantuan, Udin sembari menggelar pengajian dan memberikan  sebagian ilmunya untuk dibagikan kepada Mualaf.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved