KKB Papua

Satu Anggota KKB Ditangkap - Pelaku Pembakaran Helikopter dan Penembakan Tukang Ojek

Faisal memaparkan, Yomison adalah anak buah dari salah satu pimpinan KKB yang bernama Numbuk Telenggen.

Editor: AbdiTumanggor
Kompas.id
Yomison Murib adalah anak buah dari salah satu pimpinan KKB yang bernama Numbuk Telenggen. Kelompok ini terlibat dalam aksi-aksi penyerangan aparat keamanan dan warga sipil serta perusakan fasilitas umum. Adapun dari catatan Polda Papua, Yomison terlibat dalam sejumlah kasus aksi KKB di wilayah Kabupaten Puncak. Aksi tersebut antara lain pembakaran fasilitas menara BTS Palapa Ring pada 3 Januari 2021, pembakaran helikopter milik PT Ersa Air di Bandara Ilaga, dan aksi penembakan yang menewaskan seorang pengojek sepeda motor bernama Udin. (kompas.id) 

Syarat Pembebasan Pilot Susi Air Asal Selandia Baru Dibatalkan

Sosok Pilot Susi Air yang sempat menghilang.
Sosok Pilot Susi Air. (TribunJabar)

Di sisi lain, KKB Papua Barat mengatakan bahwa mereka telah membatalkan tuntutan kepada pemerintah Indonesia untuk mengakui kemerdekaan Papua Barat sebagai syarat pembebasan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Phillip Mehrtens.

KKB yang menamakan diri Tentara Pembebasan Papua Barat (TPNPB) tersebut telah menculik Pilot Mehrtens di kawasan dataran tinggi Nduga dua bulan lalu.

Pilot itu diculik usai melakukan penerbangan rutin ke kawasan tersebut, dan hingga kini masih disandera.

TPNPB mengatakan pada saat itu pilot Susi Air hanya akan dibebaskan jika pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat dan menarik seluruh pasukan dari wilayah tersebut.

Namun dalam pesan teks kepada Reuters pada Kamis (6/4/2023), juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan kelompoknya telah membatalkan tuntutan kemerdekaan dan justru mendorong dialog.

"Pilot Selandia Baru ini bukan musuh kami, jadi kami akan mencari solusi untuk membebaskannya," kata Sambom.

Sambom mengatakan TPNPB, sayap bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), tidak menghentikan desakannya untuk melihat wilayah tersebut diberikan kemerdekaan dalam jangka panjang, tetapi menyadari kebutuhan untuk memastikan pilot segera dibebaskan. "Kami akan melakukan negosiasi damai," katanya.

Pertempuran tingkat rendah untuk kemerdekaan dari Indonesia telah dilancarkan selama beberapa dekade di wilayah Papua Barat, di mana konflik antara pemberontak bersenjata dan pasukan keamanan Indonesia meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Wilayah itu, melalui voting tahun 1969 yang diawasi oleh PBB, sepakat menjadi bagian dari Indonesia.

Pemerintah Indonesia mengatakan telah memprioritaskan negosiasi dengan tokoh agama dan masyarakat untuk menjamin pembebasan Mehrtens, mencatat bahwa bahaya jika melakukan operasi militer di daerah dataran tinggi yang terjal.

"Kami akan menggunakan senjata kami hanya jika ada ancaman terhadap nyawa pasukan kami," kata Donny Charles Go, juru bicara satuan tugas militer Indonesia yang dibentuk untuk menyelamatkan pilot, kepada Reuters.

"Untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan sandera, pemerintah akan membatasi komentar publik," kata Jaleswari Pramodawardhani, Deputi Kantor Staf Kepresidenan Indonesia.

(*/tribun-medan.com/kompas.id)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved