Puasa di Negeri Orang

Cerita Azka Musfirah Mahasiswi Asal Medan, Sempat Syok Jalani Puasa hingga 14 Jam di Turkey

Kudapan ini biasanya menjadi santapan berbuka selama bulan Ramadhan oleh masyarakat Turki untuk berbuka puasa

Editor: Ayu Prasandi
HO
Potret Azka Musfirah  mahasiswi asal Kota Medan yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Sivas Cumhuriyet University, Turkiye.  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Bulan Ramadan merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di Dunia. 

Pasalnya pada bulan yang suci ini umat muslim tidak hanya mendapatkan keberkahan yang lebih, tetapi momen sahur dan berbuka bersama keluarga menjadi hal yang sangat dinanti dan dirindukan. 

Namun sayangnya momen seperti itu tidak dapat dirasakan oleh mahasiswi asal kota Medan yaitu Azka Musfirah yang saat ini harus menjalani ibadah puasa ramadan di Istanbul, Turkey.

Azka begitu sapaan karibnya, harus kembali menjalani puasa ramadan tahun kedua di negeri orang karena sedang menempuh pendidikan Psikologi Anak di Sivas Cumhuriyet University, Turkiye. 

Ada banyak perbedaan yang dirasakan oleh Azka ketika berpuasa di negeri orang, tak hanya tentang makanan, cuaca dan waktu, tetapi budaya dan tradisi Ramadan yang kental di Kota Medan, tidak dapat dirasakan Azka meski Turkey termasuk negera muslim. 

Azka yang biasanya menetap di Kota Sivas, pada Ramadan tahun ini dirinya menjalani puasa Ramadan di Kota Istanbul dikarenakan ada program beasiswa serta kuliah online yang harus dijalani karena gempa pada beberapa waktu yang lalu menimpa tempat tinggalnya. 

"Jadi ada perbedaan dari puasa ku tahun lalu dan tahun ini. Kalau secara umum puasa di Turkey sama di Indo itu sama-sama puasa tapi terasanya itu beda banget, kalau di Turkey tidak terasa bulan Ramadannya masih seperti hari biasa aja, kedai-kedai masih buka dan orang yang gak puasa itu masih santai makan dan minum seperti hari biasa," Ujarnya. 

Tak seperti di Indonesia, nuansa Ramadan di Turkey dikatakannya jauh berbeda dari nuansa khas Ramadan di Indonesia, seperti masjid-masjid di Turkey yang tidak menyediakan berbuka puasa bersama, berbagi takjil, ataupun tradisi membangunkan warga untuk sahur. 

"Tradisi itu juga sih yang dirindukan kayak orang-orang bangunin sahur gitu, terus suasana tarawih pertama yang biasanya Masjid penuh itu gak ada disini, jauh banget dari Indonesia," Ucapnya

Tak hanya tradisi, Azka juga sangat merindukan makanan-makanan khas ramadan seperti gorengan hingga santapan berbuka yaitu bubur pedas yang selalu disajikan di Masjid Raya Al-Mahsun Medan. 

"Pastinya makanan yang aku rindukan itu bubur pedas di Masjid Raya Medan, itu benar-benar aku rindu banget karena gak bisa ditemuin sama sekali disini, terus kayak gorengan bakwan,"Tuturnya. 

Namun di Turkey juga terdapat makanan khas Ramadan roti pide, yaitu roti yang terbuat dari tepung terigu, air, susu, ragi, gula, garam, dan butter atau minyak zaitun. 

Kudapan ini biasanya menjadi santapan berbuka selama bulan Ramadhan oleh masyarakat Turki untuk berbuka puasa

"Kalau makanan khas Turkey yang hanya dapat dijumpai ketika ramadan itu ada roti pide, jadi kalau kita makan di rumah makan gitu pasti akan diberikan roti pide itu," Katanya

Diceritakan Azka, waktu berpuasa di Turkey lebih lama dibandingkan di Indonesia yaitu waktu solat Subuh di Kota Istanbul pukul 06.07, Sementara waktu berbuka puasa pukul 19.39 Waktu Turkey. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved