Sergai Memilih

KPU Sergai Sebut 40 Persen Pemilik Suara Berasal dari Pemilih Muda Merujuk Daftar Pemilih Tetap

KPU Serdang Bedagai mengatakan 40 persen Daftar Pemilih Tetap berasal dari kalangan muda yang berusia di bawah 40 tahun.

TRIBUN MEDAN/HO
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Serdang Bedagai saat melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula. /HO 

TRIBUN-MEDAN. com, SERGAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Serdang Bedagai mengatakan 40 persen Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Kabupaten Serdang Bedagai adalah kalangan muda yang berusia di bawah 40 tahun.

Koordinator Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat, Bayu Afrianto mengatakan, jika merujuk pada pemilihan tahun 2019 ada sekitar 180 ribu suara pemuda yang dapat menentukan hasil Pemilu tahun depan.

"Kalau DPT untuk pemilihan masih dalam proses, namun jika merujuk pemilihan tahun lalu itu sekitar 457 ribu pemilih. Dan 30 sampai 40 persen dari pemilih itu adalah pemuda, di mana usianya mulai 17 sampai 40 tahun," kata Bayu, Minggu (2/4/2023).

Bayu mengatakan, besarnya suara anak muda menjadi kekuatan lahirnya para pemilih rasional. Anak muda yang masih memiliki idealisme berperan penting dalam terwujudnya proses demokrasi yang berkualitas.

"Anak muda ini pemilih rasional, mereka lebih mengandalkan pikiran dalam memilih. Namun tentu juga ada tantangan untuk menyentuh anak muda agar mau menyalurkan suaranya. Ini akan mempengaruhi tingkat partisipasi nantinya," kata dia.

Untuk itu, KPU Sergai pun telah menyusun agenda kerja terhadap anak anak muda. Bayu menyebutkan, sosialisasi tahapan Pemilu juga terus dilakukan kepada pemilih pemula.

"Yang penting bagaimana memastikan agar anak anak muda dapat mengakses informasi tentang Pemilu. Kita terus lakukan sosialisasi baik kepada pemilih pemula lewat sekolah agar semua proses pemilihan dapat diketahui," kata Bayu.

Sebagai calon pemimpin di masa depan, peran pemuda sangat penting dan mempengaruhi hasil pemilihan.

Itu itu, KPU juga akan terus melakukan pendidikan politik kepada pemilih pemula dan pemuda. Salah satu tujuan adalah menangkal berbagai politik yang mencederai Demokrasi.

"Tentu kita juga lakukan sosialisasi tidak hanya menentukan hak pilih, namun bagaimana menjadi pemilih yang baik. Terhindar dari berbagai politik yang tidak sehat bagi Demokrasi, seperti politik uang, politik identitas. Ini terus kita sosialisasikan," tutup Bayu.

(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved