Viral Medsos

Pria Ini Mengaku Diperas Oknum Jenderal Polisi di Bareskrim Polri, Ngaku Sudah Setor Rp 450 Juta

Seorang pria warga negara (WN) Libya bernama Tarek Aa Abulgasem marah-marah di Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

|
Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan Layar Video
Seorang pria warga negara (WN) Libya bernama Tarek Aa Abulgasem marah-marah di Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Ia mengaku diperas oknum jenderal polisi di Bareskrim Polri. (tangkapan layar video) 

Menurut dia, ada oknum polisi di Bareskrim yang meminta uang Rp 2 miliar agar pihak terlapor dijadikan tersangka.

"Orang penyidikan di atas suruh bayar uang bayar uang supaya dia jadi tersangka. Selama 1 tahun dia suruh saya bayar Rp 2 miliar supaya bikin dia tersangka," kata dia.

"Saya datang ke sini, orang (polisi) ini bilang, 'Pasti jadi tersangka karena ini sudah penipuan'. Pas saya masuk ke sini (Bareskrim) mereka bilang tidak ada pidana. Tidak ada. Bukti enggak cukup. Saya tanya kenapa? Dia bilang pidana kamu enggak kuat," ujar Tarek.

Ia mengutarakan kekecewaannya terhadap kinerja Polri.

Dia meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar menghargai perjuangannya selama 1 tahun terakhir. Apalagi, Indonesia adalah negara hukum.

Dia mengaku sudah diperiksa polisi lebih dari 40 kali dalam kasus ini.

Selain itu, Tarek mengaku sudah menyetor uang kepada oknum polisi yang diduga memerasnya sebesar Rp 450 juta agar penyelidikan tetap berjalan.

Ia membongkar sosok jenderal Polri yang diduga memerasnya itu.

Menurut Tarek, polisi yang memerasnya yakni berpangkat Brigjen AS.

Tarek menunjukkan foto dirinya bersama jenderal tersebut.

Dia mengaku sering bertemu jenderal itu saat kasus masih bergulir.

Dia pernah bertemu Brigjen AS di Bareskrim, Bali, hingga Holywings.

Tarek mengaku punya semua bukti terkait uang yang dia setor kepada Brigjen AS, baik secara fisik maupun transfer.

"Ini dia orangnya 1.000 persen (menunjukkan foto Brigjen AS di HP). Saya sering ketemu orangnya, sering lihat. (Brigjen AS) cari saya di Bali, sampai dia datang duduk beberapa kali sama saya di Bali. Saya juga ada saksi, ada saksi," kata dia.

Kuasa hukum Tarek, Indra Tarigan mengatakan, saat dia dan kliennya itu bertemu penyidik Bareskrim hari ini, pihak kepolisian mengaku tidak tahu apa-apa.

Bahkan, dia dan polisi sempat bersitegang di lantai atas Gedung Bareskrim tadi.

"Jadi kalau bisa, penyidik ini juga kalau bisa cari yang pintar-pintar lah. Jangan yang jawaban 'Enggak tahu' dan 'Enggak tahu'," kata Indra.

Hingga kini, belum ada tanggapan dari pihak Bareskrim Polri.

(*/tribun-medan.com)

(*/tribun-medan.com/kompas.com)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved