Berita Sumut

Badko HMI Jadi Tamu Peletakan Batu Pertama Stadion Madya, Batal Gelar Aksi Bersama Kelompok Tani

Pada saat berikan sambutan pada acara peletakan batu pertama, Baharuddin Siagian mengatakan Ketua Badko HMI Sumut Abdul Rahman menghadiri acara.

|
Tribun Medan/Rechtin Hani Ritonga
Pemerintah Provinsi Sumatra menggelar peletakan batu pertama stadion madya dan martial arts arena di kawasan Sumut Sport Center, Desa Sena, Kabupaten Deliserdang, Jumat (31/3/2023).   

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggelar peletakan batu pertama Stadion Madya dan Martial Arts Arena di kawasan Sumut Sport Center, Desa Sena, Kabupaten Deliserdang, Jumat (31/3/2023).

Sehari sebelumnya, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumut bersama Kelompok Tani Sejahtera Deli Bersatu melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Sumut. 

Baca juga: Geruduk Kantor Gubernur, Badko HMI Minta Menpora Batalkan Sumut Jadi Tuan Rumah PON 2024

Tuntutan mereka yakni meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia mencabut Sumatera Utara sebagai penyelenggara PON (Pekan Olahraga Nasional) Ke-XXI.

Mereka juga berencana melakukan aksi pada peletakan batu pertama Sttadion Madya Atletik dan Martial Arts Arena hari ini.

Namun, hal yang terjadi justru sebaliknya.

Pada saat memberikan sambutan pada acara peletakan batu pertama itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, Baharuddin Siagian mengatakan Ketua Badko HMI Sumut Abdul Rahman menghadiri acara.

"Juga yang saya hormati, rekan-rekan Cipayung Plus. Ada Ketua Badko HMI di sini, Abdul Rahman, dari PMKRI, GMKI dan semua kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus," ujar Baharuddin.

Sementara amatan di lokasi acara peletakan batu pertama, tidak ada aksi yang dilakukan baik dari Badko HMI maupun dari kelompok tani.

Namun, saat acara sudah usai, sekitar 600 meter dari kawasan Sport Center, puluhan anggota Kelompok Tani Sejahtera Deli Bersatu terlihat melakukan aksi di tepi jalan.

Mereka membawa beberapa poster bertuliskan meminta perhatian Presiden Joko Widodo terkait perampasan hak rumah dan lahan oleh Pemprov Sumut.

"Tidak ada hati nurani kalian," ujar anggota kelompok tani saat menolak anggota keamanan yang menyuruh mereka menyudahi aksi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Medan, para kelompok tani dilarang untuk masuk ke lokasi acara peletakan batu pertama.

Mereka diperbolehkan melakukan aksi, namun setelah acara selesai dan tidak dilakukan di kawasan Sport Center.

Baharuddin Siagian, yang juga diminta Badko HMI untuk dicopot Gubernur Edy Rahmayadi dari jabatannya, menyinggung terkait hal tersebut.

"Terakhir kita juga mendoakan terhadap segelintir orang yang tidak mendukung pembangunan sarana ini. Yang menyampaikan berbagai macam hal. Padahal di dalam kitab suci kita masing-masing tanpa terkecuali agamanya tidak boleh menceritakan yang bukan keahilannya," ucapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved