Ramadan 1444 H
Lemang Polonia Bu Ani, Makanan Khas Berbuka Puasa di Medan
Lemang Polonia Bu Ani menjadi satu dari beragam menu favorit untuk berbuka puasa yang ada di Kota Medan.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lemang Polonia Bu Ani, tak hanya dapat dijumpai saat Ramadan.
Namun, menjadi satu dari beragam menu favorit untuk berbuka puasa yang ada di Kota Medan.
Baca juga: Tiga Tahun Berhenti Akibat Covid-19, Bubur Legendaris Warisan Kesultanan Deli Kembali Dibagikan
Nurhasni, yang akrab dipanggil Ani, adalah pemilik Lemang Polonia yang sudah berdiri sejak tahun 2000.
Ani yang berasal dari Kota Padang, sudah belajar membuat lemang sejak usianya 16 tahun.
"Di kampung ini makanan yang sangat cocok saat lebaran, jadi dari usia 16 tahun sudah belajar buat lemang, untuk makan sanak saudara saja," ujar Ani, Selasa (28/3/2023).
Berangkat dari Kota Padang di Tahun 1970, Ani menetap di Medan dengan memulai usaha berjualan pisang.
Mengingat keahliannya dalam membuat lemang, Ani pun baru memulai usaha lemangnya di tahun 2000 dengan modal yang diperoleh dari sang abang.
Sebelum Covid-19 melanda, dagangan Ani dapat terjual lebih dari 70 batang per hari.
Namun, hingga hari ini, tampaknya masa kejayaan tersebut belum pulih.
Di bulan Ramadan yang biasanya ramai pembeli, Ani kini hanya dapat menjual 30 batang saja per harinya.
"Sekarang terjual 30 batang lah perhari, ya kalau tidak ada pesanan, kita tidak buat lebih memang," jelasnya.
Harga lemang yang dijual Ani dibandrol harga Rp 35 ribu per batangnya.
Hingga kini, Ani tetap gigih berjualan lemang, selain karena kesukaannya terhadap lemang, melestarikan resep yang sudah diajarkan dari ibunya adalah tekad Ani.
Lemang adalah penganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang.
Gulungan daun bambu berisi beras ketan dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang.
Baca juga: Buka Puasa Bersama All You Can Eat di Hotel Harper Sajikan Menu Timur Tengah dan Nusantara
Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat.
Lemang khas Padang ini, memiliki rasa yang khas, gurih dan lemak dari ketan yang dicampur dengan santan kelapa. Kepulan asap yang terbentuk dari batok kelapa yang dibakar menghasilkan aroma yang khas.
Deretan bambu aneka ukuran pun dijajarkan di atas bakaran yang sesekali disiram dengan air.
(cr26/tribun-medan.com)
| Bulan Ramadan Jadi Momentum Aparatur Sipil Negara Meningkatkan Akhlak Mulia |
|
|---|
| Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi dan Daging Ayam Melonjak |
|
|---|
| Tiga Kelompok Orang Berpuasa dan Meningkatkan Kualitasnya, Simak Penjelasan H Mukti Ali Harahap |
|
|---|
| Gerhana Matahari Terlihat 3 Persen di OIF UMSU, Masyarakat Laksanakan Salat Khusuf Berjamaah |
|
|---|
| Niat dan Keistimewaan Salat Gerhana Matahari, Berikut Tata Caranya dan Imbauan Kemenag |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lemang-Polonia-Bu-Ani.jpg)