Rusia vs Ukraina

SETELAH Pertemuan Xi Jinping dan Putin, Drone Buatan Iran Serang Sekolah di Ukraina, 4 Orang Tewas

Menurut Angkatan Udara Ukraina, Rusia sejauh ini telah menyerang dengan 21 drone buatan Iran yang 16 di antaranya ditembak jatuh.

Editor: AbdiTumanggor
AP PHOTO/EFREM LUKATSKY
Petugas pemadam kebakaran Layanan Darurat Negara Ukraina bekerja untuk memadamkan api di lokasi penembakan Rusia di kota Vyshgorod di luar ibu kota Kyiv, Ukraina.(AP PHOTO/EFREM LUKATSKY) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Otoritas Ukraina pada Rabu (22/3/2023) mengumumkan, empat orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan drone Rusia di sekolah wilayah Kyiv.

Layanan darurat Ukraina awalnya mengumumkan bahwa tiga orang tewas di selatan ibu kota Kyiv, tetapi polisi kemudian mengumumkan satu korban lagi.

"Korban keempat adalah pengemudi berusia 40 tahun. Pria itu tidak masuk tempat perlindungan saat peringatan serangan udara berbunyi," kata Kepala Polisi Kyiv, Andrii Nebytov, dikutip dari kantor berita AFP.

Seorang pengemudi ambulans yang dipanggil ke tempat kejadian termasuk di antara para korban tewas, kata kantor kejaksaan umum Ukraina.

Serangan ini menghantam sekolah menengah sekitar 80 kilometer selatan Kyiv, kata layanan darurat seraya menerbitkan foto bangunan rusak parah.

Sebagian dari dua lantai di dua tempat tinggal mahasiswa dan gedung yang digunakan untuk belajar hancur.

Kebakaran yang melanda lebih dari 300 meter persegi sekolah itu padam sesaat sebelum jam 7 pagi waktu setempat, menurut layanan darurat.

Menurut Angkatan Udara Ukraina, Rusia sejauh ini telah menyerang dengan 21 drone buatan Iran yang 16 di antaranya ditembak jatuh.

"Lebih dari 20 drone pembunuh Iran, ditambah rudal, banyak penembakan ... dan itu hanya dalam satu malam teror Rusia terhadap Ukraina," kata Presiden Volodymyr Zelensky di Twitter.

Rusia kerap menggempur Ukraina dengan rudal, artileri, dan drone, sehingga sering menyebabkan pemadaman listrik yang membuat orang-orang tidak bisa menghangatkan rumah mereka atau mendapatkan air minum.

Serangan setelah Pertemuan dengan Presiden China, Berikut 5 Fakta Rangkuman Pertemuan Kedua Pemimpin Negara

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping bersulang setelah pembicaraan mereka di Kremlin, Moskwa, 21 Maret 2023.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping bersulang setelah pembicaraan mereka di Kremlin, Moskwa, 21 Maret 2023. (SPUTNIK/PAVEL BYRKIN via AFP)

Presiden China Xi Jinping ke Rusia bertemu Presiden Vladimir Putin selama dua hari pada Senin (20/3/2023) hingga Selasa (21/3/2023). Dalam pertemuan di Kremlin tersebut, Xi dan Putin membahas sejumlah hal mulai dari kerja sama kedua negara, perang di Ukraina, hingga peran Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari kantor berita AFP pada Rabu (22/3/2023), berikut adalah rangkuman pertemuan Xi Jinping dan Putin.

1. Era baru hubungan China-Rusia

Putin dan Xi memuji era baru hubungan kedua negara dalam pertemuan yang megah di Kremlin. Pemimpin Rusia mengatakan, kerja sama bilateral "memiliki kemungkinan dan prospek yang benar-benar tidak terbatas". Xi dan Putin lalu bersulang untuk kemakmuran rakyat Rusia dan China saat jamuan makan malam kenegaraan setelah pembicaraan.

Pertemuan ini digelar beberapa hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin atas kejahatan perang mendeportasi anak-anak dari Ukraina secara tidak sah.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved