Ramadan 1444 H
Masjid Kedaulatan Sunggal Serbanyaman, Berdiri Tahun 1630-an, Disebut Luput Perhatian Pemerintah
Masjid Raya Kedaulatan Sunggal Serbanyaman merupakan salah satu masjid tertua di Sumatera Utara yang berdiri sejak tahun 1630-an.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Masjid Raya Kedaulatan Sunggal Serbanyaman atau yang kerap dikenal dengan Masjid Badiuzzaman, merupakan salah satu masjid tertua di Sumatera Utara yang berdiri sejak tahun 1630 -an.
Masjid yang direnovasi menggunakan ribuan putih telur pada tahun 1885 tersebut, ternyata tidak pernah diperhatikan oleh Pemerintah.
Baca juga: Sejarah Masjid Jamik Kebun Bunga Medan, Sudah Ada Sejak Tahun 1887, Tetap Mempertahankan Ciri Khas
Hal itu disampaikan oleh Datuk Indra Jaya atau gelar Datuk Panglima selaku keturunan ke 12 dari Kedatukan Sunggal Serbanyaman sekaligus Ketua Badan Kenaziran Masjid (BKM).
"Tidak pernah ada bantuan dari Pemerintah dan tidak pernah diperhatikan sama sekali oleh Pemerintah, bisa jadi Masjid ini tidak termasuk Cagar Budaya, karena kalau terdaftar pasti ada petugas yang datang, tapi sampai saat ini tim cagar budaya tidak ada (yang datang)," ucap Datuk Indra Jaya Kepada Tribun Medan, Kamis (23/3/2023).
Dikatakannya, jangankan untuk memperhatikan, untuk sekedar berkunjung saja tidak pernah dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
"Secara Pemerintah tidak pernah datang, untuk renovasi kerusakan dan lainnya di tanggung sendiri oleh keluarga," sebutnya
Dia berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan masjid yang merupakan peninggalan dari Kedatukan Sunggal Serbanyaman.
"Sebenarnya inikan bisa di jadikan sebagai cagar budaya, nah nantinya kan masjid ini juga bisa dijadikan tempat wisata religi dan banyak hal yang bisa kita tampilkan nantinya," jelasnya
Diketahui, Masjid Raya Kedaulatan Sunggal didirikan oleh Datuk Adir pada tahun 1630 an yang kemudian direnovasi pada tahun 1885, dimana saat itu Kedatukan Sunggal Serbanyaman dipimpin oleh Datuk Diraja Badiuzzaman.
"Didirikan oleh Datuk Adir pada tahun 1630 an, kemudian seiring berjalanannya waktu pada tahun 1885 dibugarkan jadi sebesar ini, jadi dulunya mesjid ini kecil hanya sepetak dari 4 tiang yang ada di dalam Masjid, kemudian direnovasi konon katanya menggunakan putih telur, karena ketika itu tidak ada semen," ucap Datuk Indra Jaya.
Baca juga: Dibangun Sejak 2017, Wagub Sumut Ijeck Resmikan Masjid Ar-Rahman Maha Bunga di Desa Gunung Meriah
Namun pada tahun 2022, Nama Masjid Badiuzzaman kembali dirubah menjadi nama semula yaitu Masjid Raya Kedatukan Serbanyaman.
"Jadi pada tahun 2020 kita ada penampalan perangkat adat jadi kita sahkan kembali ke nama semula, Masjid Raya Kedatukan Serbanyaman," tutupnya
(cr10/tribun-medan.com)
Masjid Kedaulatan Sunggal Serbanyaman
Masjid Badiuzzaman
Datuk Indra Jaya
Kedatukan Sunggal
Tribun Medan
Masjid Raya Kedaulatan Sunggal
| Bulan Ramadan Jadi Momentum Aparatur Sipil Negara Meningkatkan Akhlak Mulia |
|
|---|
| Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi dan Daging Ayam Melonjak |
|
|---|
| Tiga Kelompok Orang Berpuasa dan Meningkatkan Kualitasnya, Simak Penjelasan H Mukti Ali Harahap |
|
|---|
| Gerhana Matahari Terlihat 3 Persen di OIF UMSU, Masyarakat Laksanakan Salat Khusuf Berjamaah |
|
|---|
| Niat dan Keistimewaan Salat Gerhana Matahari, Berikut Tata Caranya dan Imbauan Kemenag |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Masjid-Raya-Kedaulatan-Sunggal-Serbanyaman.jpg)