Berita Medan

KONDISI Terkini Bayi yang Kakinya Melepuh Usai Cek Stunting, Suka Nangis karena Menahan Sakit

Menurut Ibnu, anaknya itu sering menangis karena menahankan sakit di kaki sebelah kanannya yang melepuh.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
HO
Kondisi kaki kanan bayi baru lahir di RSU Mitra Medika Amplas usai mengikuti program Stunting pemerintah. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Ayah bayi perempuan baru lahir yang kakinya melepuh usai cek Stunting di RSU Mitra Medika Amplas, Ibnu Sajaya Hutabarat (25), menjelaskan kondisi anaknya hingga hingga kini belum stabil.

Anaknya yang baru lahir 11 hari ini masih suka menangis dan rewel di rumah sakit.

Menurut Ibnu, anaknya itu sering menangis karena menahankan sakit di kaki sebelah kanannya yang melepuh.

"Kaki masih dibalut, dan juga masih banyak tidur, rewel, nangis, menahankan sakit melepuh itu,"kata Ibnu, Senin (20/3/2023).

Ibnu mengatakan hari ini sudah mendatangi Polda Sumut, menanyakan perkembangan laporannya kenapa belum ada pemeriksaan meski telah dilaporkan sejak 14 Maret lalu.

Kondisi kaki kanan bayi baru lahir di RSU Mitra Medika Amplas usai mengikuti program Stunting pemerintah.
Kondisi kaki kanan bayi baru lahir di RSU Mitra Medika Amplas usai mengikuti program Stunting pemerintah. (HO)

Ternyata laporannya sudah tiba ke Subdit IV Tipiter, Krimsus dan belum ditandatangani Kasubdit untuk dilakukan proses pemanggilan pelapor dan terlapor.

Menurut penjelasan kepolisian, Kemungkinan dalam tiga hari akan dimulai pemanggilan.

"LP ini sudah sampai di Kasubdit, jadi mereka tinggal menunggu disposisi dari Kasubdit,"ucapnya.

Sebelumnya, bayi perempuan baru lahir di RSU Mitra Medika Amplas mengalami luka melepuh di kaki sebelah kanannya setelah mengikuti program pengecekan Stunting pemerintah yang ditawarkan pihak rumah sakit.

Kaki bayi mungil ini seketika berubah berwarna merah seperti luka bakar usai tim medis mengambil sampel darahnya untuk mengecek Stunting program pemerintah.

Atas kejadian ini, ayah korban, Ibnu, melapor ke Polda Sumut, dengan nomor laporan  STTLP/B/319/1/2023/SPKT/POLDA SUMUT 14 Maret kemarin.

Ibnu Sajaya Hutabarat (25), ayah bayi tersebut bercerita, sejak anaknya lahir pada 8 Maret sudah ditawarkan program Stunting dari pemerintah, termasuk mengecek keterbelakangan mental anak.

Namun saat ia disodorkan form persetujuan atau menolak ia tak langsung memberi keputusan.

Kondisi kaki kanan bayi baru lahir di RSU Mitra Medika Amplas usai mengikuti program Stunting pemerintah.
Kondisi kaki kanan bayi baru lahir di RSU Mitra Medika Amplas usai mengikuti program Stunting pemerintah. (HO)

Esok harinya, Kamis 9 Maret sekira pukul 15.30 WIB, Ibnu kembali dipanggil ke ruangan bayi dan bertemu dengan perawat membahas tawaran kemarin.

Disini ia dibujuk rayu jika pengambilan sampel tidak menimbulkan risiko sampai akhirnya ia menyetujui.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved