Berita Sumut

Polres Taput Masih Lengkapi Berkas Empat Tersangka Kasus Pembunuhan Francis Hutasoit

Polres Taput masih melengkapi berkas kasus pembunuhan Francis Hutasoit (28) untuk selanjutnya dilimpahkan ke Kejaksaan.

|
Penulis: Maurits Pardosi |
HO / Tribun Medan
Para pelaku penganiayaan tersebut mengakibatkan Francis Hutasoit (28) meninggal dunia di di Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong 

TRIBUN-MEDAN.com, TAPANULI UTARA - Polres Taput masih melengkapi berkas kasus pembunuhan Francis Hutasoit (28) untuk selanjutnya dilimpahkan ke Kejaksaan.

Staf Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi Francis Hutasoit dari RS Bhayangkara Medan.

Baca juga: Sosok Aron Panjaitan, Pelaku Utama dalam Pembunuhan Francis Hutasoit

"Belum. Masih menunggu hasil autopsi korban yang meninggal dunia dari RS Bhayangkara," ungkap Aiptu Walpon Baringbing, Rabu (15/3/2023).

Sebelumnya, Polres Taput telah menetapkan 4 orang tersangka kasus pembunuhan Francis Hutasoit dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Keempat tersangka yakni Aron Panjaitan (31), Pokki Sinaga (28), Rajes Pakpahan (30), dan Erikson Sinaga (28) 

Waka Polres Taput, Kompol Jony Sitompul menjelaskan kronologi peristiwa yang menewaskan Francis Hutasoit.

Kompol Jony menjelaskan, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (5/3/2023), rombongan para tersangka datang dari Sipultak dengan mengendarai 2 unit sepeda motor hendak menuju ke Kecamatan Lintong, Kabupaten Humbang Hasundutan.

"Satu unit motor ditumpangi oleh 3 orang, di mana tersangka Aron Panjaitan berboncengan dengan tersangka Erik Sinaga dan saksi Manci Hutasoit. Satu motor lagi ditumpangi oleh tersangka Rajes Pakpahan, tersangka Pokki Sinaga dan saksi Evi Nababan," ujar Kompol Jony Sitompul, Jumat (10/3/2023).

Ia menyampaikan, dalam perjalanan tersebut, kedua motor berjalan dengan posisi rombongan tersangka Aron Panjaitan berada di depan dan diikuti rombongan tersangka Rajes Pakpahan.

"Saat melaju, tepat di Jalan umum Siborongborong I, rombongan tersangka Rajes Pakpahan terjadi selisih paham dengan pengguna sepeda motor lain yang dikandarai oleh Cepi Hutasoit, Candro Lubis dan Ramlan Hutasoit," ungkapnya.

Lanjutnya, saat itu rombongan tersangka Aron Panjaitan terus melaju dan tidak mengetahui percecokan Rajes Pakpahan dengan pengendara sepeda motor lainnya.

"Saat terjadi percekcokan di tempat tersebut, lalu perempuan yang dibonceng tersangka Rajes Pakpahan yaitu Evi Nababan menghubungi rombongan tersangka Aron Panjaitan dan temannya agar memutar karena ada percekcokan tersebut," lanjutnya.

Percecokan yang terjadi di pinggir jalan tersebut coba dilerai oleh warga sekitar dan kemudian keduanya sepakat berdamai.

Setelah berdamai, rombongan Cepi Hutasoit, Candro Lubis dan Ramlan Hutasoit pun meninggalkan tempat dan sempat singgah di depan warung tuak milik Goklas Hutasoit, yang tidak begitu jauh dari lokasi perkelahian.

"Saat mereka sudah pergi, rombongan tersangka Aron Panjaitan pun tiba di lokasi dan menanyakan peristiwa yang terjadi," terangnya.

"Setelah tersangka Aron Panjaitan mengetahui, lalu mereka bertiga bersama Erik Sinaga dan Pokki Sinaga satu sepeda motor menjumpai pihak Cepi Hutasoit di depan warung tuak," ungkapnya.

Saat sedang berada di depan warung tuak tersebut, di dalamnya ada Andres Fransisko Hutasoit dan pemilik warung Goklas Hutasoit.

Baca juga: Polres Taput Dalami Keterlibatan Dua Wanita Rekan Empat Tersangka Kasus Pembunuhan Francis Hutasoit

"Begitu rombongan Aron Panjaitan tiba di depan warung dan terlihat oleh Rombongan Cepi Hutasoit, mereka kembali cekcok dan akhirnya berkelahi di depan warung,"ungkapnya.

"Saat itu korban yang meninggal dunia yaitu Andres Fransisko Hutasoit turut keluar dari warung dan ikut berkelahi. Di depan warung, tersangka Aron Panjaitan mengambil pisau yang sebelumnya sudah ada di pinggangnya saat berangkat dari Sipultak menuju Lintong Nihuta karena ada rencana memanggang-manggang," sambungnya

Saat itulah dengan cara membabi buta tersangka Aron melakukan penusukan yang mengenai perut korban Andres dan Cardon Lubis.

"Setelah korban terluka mereka pun masuk ke ke dalam warung karena pendarahan, namun dikejar oleh kelompok tersangka Aron," jelasnya

"Goklas selaku pemilik warung pun terkejut melihat apa yang terjadi karena tidak tahu ada masalah. Dirinya pun melarang perkelahian tersebut sehingga turut mengalami luka tusuk oleh tersangka Aron," ungkapnya.

"Saat Korban Andres Fransisko dan Cardon Lubis terluka tusuk di perut dan di punggung, keduanya bersembunyi di belakang warung dan tersangka pun membalik-balikkan meja di warung," jelasnya.

"Setelah warga sekitar berdatangan rombongan tersangka pun pergi ke Kecamatan Lintong Nihuta. Sedangkan korban dibawa berobat ke Rumah Sakit Santa Maria Siborongborong," pungkasnya.

Sementara itu, ayak korban bersama kuasa hukum keluarga, Lambas Tony Pasaribu meminta aparat penegak hukum memberikan hukuman yang setimpal bagi para pelaku.

"Kami mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah menangkap seluruh pelaku. Kami ingin penegakan hukum yang seadil-adilnya," kata Lambas, Jumat (10/3/2023).

Pascakonferensi pers, ayah korban Miduk Hutasoit mengenang sosok Francis Hutasoit yang dikenal sebagai sosok rajin bekerja.

Sebagai lajang, Francis Hutasoit kerap menemani ibunya berjualan di Pasar Tradisional Siborongborong.

"Dia adalah anak patuh dan baik. Dia satu-satunya yang membantu kamu dalam pekerjaan," ujar Abidin Hutasoit (54) saat berada di Mapolres Tapanuli Utara, Jumat (10/3/2023).

Ia juga menyampaikan, bahwa Francis Hutasoit merupakan sosok yang  polos dan tulus berteman.

Tak hanya itu, korban mau berjuang bagi adik-adiknya yang tengah sekolah.

Baca juga: Polisi Beberkan Kronologi Pembunuhan Francis Hutasoit, Berawal dari Cekcok Sesama Pengguna Jalan

"Dia itu orang baik. Dia itu enggak tahu apa-apa," kata Miduk.

"Dia adalah pejuang bagi adik-adiknya. Ia rajin bekerja agar bisa adik-adiknya sekolah," sambungnya.

"Maka setiap ada pekan, dialah yang membawa anaknya marrenggerengge (dalam bahasa Indonesia berjualan di pasar tradisional)," terangnya.

(cr3/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved