Materi Belajar

Teori Pembentukan Tata Surya, Materi Belajar Geografi Kelas 10

Teori pembentukan tata surya akan dibahas pada materi belajar geografi kelas 10 berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Teori pembentukan tata surya 

Begitu pula dengan teori planetesimal yang hanya menganggap matahari sebagai bintang yang sudah ada, hanya saja belum diputuskan apakah namanya matahari.

Kemudian melewati sebuah bintang besar yang mengorbit dekat dengan matahari. Jadi dalam teori planetoid, gaya gravitasi bintang besar ini menarik materi dari matahari. Sedangkan dalam teori pasang surut, gravitasi bintang besar yang melintas ini menarik gelombang pasang gas panas dari matahari.

Gelombang gas matahari yang ditarik ini membentuk filamen yang akhirnya menjadi prekursor planet dan komponen tata surya lainnya.

Teori Bintang Kembar

Teori ini cukup 'unik' dan mungkin berbeda dari sebelumnya. Teori ini dikemukakan pada tahun 1956 oleh ilmuwan Inggris Raymond Arthur Lyttleton. Menurutnya, sebelum galaksi terbentuk, ada dua 'bintang raksasa' di angkasa.

Ya, itulah mengapa mereka disebut bintang kembar.

Nah, salah satu dari dua bintang tersebut meledak dan pecah menjadi potongan-potongan batu, gas, debu, dan berbagai material lainnya. Pecahan bintang yang meledak kemudian melayang di angkasa dan perlahan-lahan berputar mengelilingi bintang utuh.

Pecahan bintang yang meledak akhirnya menjadi planet dan komponen tata surya lainnya, dan bintang yang utuh (tidak meledak) kemudian menjadi matahari.

Teori Awan Debu

Teori awan debu awalnya diciptakan oleh Carl Friedrich von Weizsӓcker dan kemudian 'diperkuat' oleh Gerald Peter Kuiper. Pada dasarnya, tata surya dikatakan terbentuk ketika sejumlah besar awan dan debu berputar seperti piringan, mengubah bentuk planet dan matahari.

Dalam teori awan debu, proses yang terjadi adalah kompresi atau kondensasi. Selama proses kompresi ini, partikel debu ditarik ke arah pusat awan untuk membentuk bola, yang lama kelamaan menjadi piringan. Nah, partikel-partikel di tengah cakram saling menekan dan kemudian menghasilkan panas dan menjadi pijar. Bagian tengah ini menjadi matahari. Sementara bagian luarnya berputar sangat cepat, ia sampai ke titik di mana ia memantul dan pecah menjadi bongkahan yang lebih kecil. Toh, bagian inilah yang membuat planet dan komponen tata surya lainnya selain matahari.

(cr30/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved