Materi Belajar

Pengertian dan Jenis Sistem Pertahanan Tubuh, Materi Belajar Biologi Kelas 11

Pengertian dan jenis sistem pertahanan tubuh akan dibahas pada materi belajar matematika berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Pengertian dan jenis sistem pertahanan tubuh 

c. Sel NK (Pembunuh Alami) tidak hanya membunuh sel yang terinfeksi tetapi juga sel mast yang terlibat dalam peradangan.

Eh, peradangan apa? Peradangan adalah reaksi atau respons tubuh terhadap antigen yang masuk ke dalam tubuh dan dapat ditandai dengan pembengkakan, demam, bisul, atau gatal. Peradangan ini dipicu oleh senyawa sitokin yang diproduksi oleh makrofag dan histamin yang diproduksi oleh sel mast.

Sitokin berfungsi membawa sel darah putih, seperti neutrofil, ke tempat peradangan. Sedangkan histamin berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah, sehingga memudahkan sel darah putih melewati dinding kapiler. Ya, keberadaan histamin juga menjadi penyebab area bengkak biasanya terasa gatal.

Nah, ketika antigen yang menyerang kita ternyata berhasil menembus sistem pertahanan non-spesifik tubuh, saatnya memanggil pahlawan berikutnya - sistem pertahanan tubuh spesifik!

Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik

Sistem pertahanan tubuh tertentu adalah pertahanan tubuh yang aktif ketika antigen memasuki cairan atau sel tubuh.

Sistem pertahanan spesifik tubuh dibagi menjadi pertahanan seluler spesifik dan pertahanan humoral spesifik.

1. Pertahanan Spesifik Seluler

Pertahanan spesifik sel adalah pertahanan tubuh terhadap antigen yang telah menginfeksi sel tubuh. Aktor utama yang terlibat adalah limfosit T. Limfosit T terbentuk di sumsum tulang tetapi matang di timus. Ada tiga jenis limfosit T.

Jenis limfosit T:

a. Limfosit T sitotoksik → penghancuran sel yang terinfeksi antigen

b. Limfosit T pembantu → aktivasi limfosit T sitotoksik

c. Limfosit T memori → memori antigen yang menyerang tubuh

Agar berfungsi, sel T pembantu harus diaktifkan oleh Antigen Presenting Cells (APC). APC berfungsi untuk menyajikan fragmen antigenik pada permukaan sel. Ketika fragmen antigenik ini berikatan dengan reseptor sel T helper, sel T helper diaktifkan.

Sel T pembantu yang diaktifkan dapat mengaktifkan sel T sitotoksik. Sel T sitotoksik kemudian menghancurkan sel yang terinfeksi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved