Pria Perut Buncit Ketahuan Bawa 46 Kg Sabu Naik Mitsubishi Xpander, Gembongnya Berkeliaran

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Petugas gabungan Dit Res Narkoba Polda Sumut dan Sat Res Narkoba Polrestabes Medan menangkap pria perut buncit kurir 46 Kg sabu. 

Sindikat narkoba ini ditangkap di Jalan Mahoni Baru V, Lingkungan X, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai.

Menurut informasi, tersangka yang ditangkap itu berinisial RM alias Memet.

Selain menyita sabu, polisi juga menyita 19.760 butir pil ekstasi.

Baca juga: BNN Ikut Buru Iwan Penger, Gembong Sabu yang Pernah Bakar Mobil Polisi dan Hendak Bunuh Warga

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi menduga, 46 Kg sabu dan 19.760 ekstasi ini merupakan jaringan Internasional.

"Kita duga tersangka ini masuk dalam jaringan internasional. Saat ini, kita masih melakukan pendalaman," kata Hadi, Rabu (8/3/2023).

Polisi membeberkan penangkapan ini berdasarkan informasi dari masyarakat tentang adanya peredaran narkoba yang sedang berlangsung di Jalan Mahoni Baru 5, Lingkungan X, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai.

Kemudian penyidik bergerak ke lokasi dan memberhentikan mobil Mitsubishi Xpander yang dicurigai. 

Baca juga: VIRAL Wanita Jualan Telur Rebus Air Seni, Telur Ayam Direbus Pakai Air Kencing Bocah Laki-laki

Saat penggeledahan Polisi menemukan enam karung goni berisikan sabu beserta ekstasi.

Barang haram ini dikemas sedemikian rupa untuk mengelabuhi polisi.

Dari keterangan Memet, barang haram ini berasal dari R (dalam penyelidikan) yang menyuruhnya menjemput narkotika jenis sabu dan ekstasi ke pria berinisial C (dalam penyelidikan) di Tanjung Balai.

Namun saat itu Memet belum ada dijanjikan upah oleh R, hanya mengambil barang.

Baca juga: Emak-emak Pengedar Sabu tak Berkutik saat Rumahnya Digerebek Polisi

Nahas, saat perjalanan Memet sudah ketangkap Polisi.

Polisi mengaku masih mengembangkan penangkapan ini. Sejauh ini Polisi belum bisa menjelaskan darimana barang ini berasal dan akan diedarkan kemana.

"Penyidik masih mendalami jaringan dan pelaku lainnya," kata Hadi.(tribun-medan.com)