Puncak Acara F1H20

Pelaku UMKM yang Hadir di F1H20 Merana, Jualan tak Laku Karena Akses Dibatasi

Sejumlah pelaku UMKM yang menghadiri acara puncak F1H2O di Danau Toba merana karena akses dibatasi

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/Muhammad Ardiyansyah
Sejumlah titik jalan yang ditutup akibat rekayasa lalulintas di Jalan Patuan Nagari, Kota Balige, Jum'at (24/2/2023). Kebijakan rekayasa lalulintas dibuat oleh Polda Sumut dalam rangka pengamanan even F1H2O Danau Toba. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Puluhan UMKM yang hadir pada perhelatan puncak F1H2O di Danau Toba merana, lantaran dibatasi aksesnya menuju venue.

Menurut Ketua Asosiasi UMKM Sumatra Utara, Ujiana Sianturi, akibat pembatasan ini, jualan yang dijajakan pelaku UMKM minim, bahkan tidak laku. 

"Pengunjungnya memang ramai, tapi yang membeli sangat sepi sekali, karena jalan juga ditutup. Sementara lokasi kami berjualan sangat jauh dari venue, yang seharusnya kita ada tamu rutin, namun karena adanya rekayasa lalin jadi pengunjung serba salah, mau masuk tapi takut, mau parkir pun dimana," kata Ujiana, Minggu (26/2/2023). 

Baca juga: Bartek Marszalek, Pebalap Asal Norwegia Catat Waktu Tercepat di Kualifikasi F1H2O

Menurutnya, pembatasan akses tersebut sah-sah saja dilakukan jika hanya di area venue . 

"Kalau untuk tempat lokasi wajar ditutup, tapi kalau kami yang jauh dari venue tidak wajar jika dilakukan penutupan jalan," imbuhnya. 

Alih-alih mendapatkan keuntungan yang besar serta produknya dikenal oleh wisatawan mancanegara, para UMKM malah merugi bahkan tidak dapat menutup modal lapak. 

Baca juga: Kondisi Terkini Cuaca Danau Toba, Aman untuk Kualifikasi F1H2O

"Penonton sama sekali tidak ada yang melintas, baik itu lokal ataupun mancanegara, karena yang bisa untuk lewat di jalan itu hanya mereka yang menggunakan tiket khusus. Jadi jangankan untuk mendapatkan keuntungan, untuk bayar sewa saja saya rasa kurang," Katanya

Diceritakannya, satu diantara UMKM yang menjual makan khas suku batak yaitu mie gomak mengeluhkan penjualannya yang sangat jauh dari kata untung. 

Mie gomak yang telah pedagang tersebut siapkan sebanyak 3 kilogram mie, tak terjual satu bungkus pun. 

Baca juga: Hasil Latihan Bebas F1H2O Powerboat Danau Toba, Jonas Andersson Tercepat Disusul Shaun Torrente

"Seperti halnya penjual mie gomak makanan khas batak, dimana ibu itu telah memasak sekitar 3 kilogram mie dengan menggunakan santan, kalau untuk dua hari itukan sudah tidak memungkinkan sudah basi, tidak ada pembeli sama sekali pada hari itu dan pastinya merugi," 

Dia berharap pembatasan akses dapat dilonggarkan agar para pengunjung dapat membeli produk UMKM yang terdapat dia area Danau Toba serta pembagian tempat diharapkan merata. 

"Harapannya pembagian tempat itu harus merata dan kemudian juga untuk lalu lintasnya atau pembatasan jalan juga dapat dilonggarkan," Pungkasnya(cr10/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved