Oknum Polisi dan TNI Diduga Terlibat, Polisi Atensi Kasus Pria Dianiaya di Kost Mantan Pacar

Adik dari Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara dianiaya oleh sejumlah orang.

Tribun Medan/Alfiansyah
DONNY, pria yang mengaku dipukuli oknum Polisi dan TNI di kostan mantan pacarnya, ketika menceritakan kronologis kejadian, Selasa (21/2/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Adik dari Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara dianiaya oleh sejumlah orang, yang mana dua pelaku diduga sebagai anggota polisi dan TNI.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa menyampaikan bahwa kasus tersebut telah menjadi atensi pihaknya.

Ia juga berjanji akan mengungkap, kasus penganiyaan yang menimpa Donny dan terjadi di dalam kamar kost tersebut.

"Kasusnya diatensi, ini masih kita lakukan penyelidikan," kata Fathir kepada Tribun Medan, Senin (24/2/2023).

Dikatakannya, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk bisa membuktikan kasus yang diduga melibatkan oknum itu.

Lalu, saat disinggung soal dugaan keterlibatan oknum dalam penganiayaan itu ia pun masih enggan membeberkan. "Sedang kita lakukan penyelidikan, nggak bisa kita kasih tahu dulu," sebutnya.

Sebelumnya, Donny dipukuli dan disulut api rokok oleh sejumlah orang, dan dua diantara pelaku mengaku sebagai anggota polisi dan TNI. Menurut keterangan Donny, peristiwa penganiayaan yang menimpanya itu terjadi di sebuah kostan di Jalan Bunga Terompet II, Kota Medan, pada Sabtu (18/2) lalu.

Ia menceritakan, awal kejadian tersebut dirinya diminta oleh mantan kekasihnya bernama Adelina Sidabutar untuk datang ke kostnya mengantarkan minuman.

"Awalnya saya di chat sama mantan saya, saya disuruh datang ke kostnya. Saya datang dengan menggunakan taksi online dan membawakannya minuman," kata Donny kepada Tribun Medan, Selasa (21/2/2022).

Dikatakannya, setelah sekira dua jam berapa di dalam kostan mantan kekasihnya itu. Tiba-tiba datang enam orang pria masuk ke dalam kostan mantannya tersebut. "Datang mereka langsung ditutupnya pintu, terus dada saya dipukul. Nngakunya oknum polisi, ditumbuknya saya sampai sesak dan terkapar," sebutnya.

"Setelah terkapar oknum itu cabut. Satu lagi datang katanya oknum TNI, saya bangkit disandarkan saya ke dinding lalu dipukulnya lagi," sambungnya.

Ia mengaku sangat yakin, bahwa yang menganiaya dirinya itu merupakan anggota polisi dan TNI.

Baca juga: TANGGAPAN Hotman Paris Soal Kasus Mario Dandy, Anak Pejabat Pajak yang Aniaya Remaja

Sebab, dirinya sempat melihat adanya pistol di dalam tas pelaku yang mengaku oknum polisi. Namun, ia tidak mengetahui satupun identitas dari para pelaku ini. Dikatakannya, setelah dianiaya hingga tidak berdaya dia pun nyaris pingsan dan sempat disulut api rokok dibagian paha kanannya. 

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sumatera Utara, Nezar Djoeli mendesak kepolisian, untuk mengungkap kasus penganiyaan terhadap Donny yang diduga melibatkan oknum polisi dan TNI. Nezar mengungkapkan bahwa, Donny yang merupakan korban merupakan keluarga dari kader PSI.

"Iya, korbannya itu adik dari ketua DPD Tebingtinggi. Patut diduga terjadi penganiayaan, karena katanya ada oknum polisi karena ada pistol, dia dikeroyok enam orang," kata Nezar kepada Tribun Medan, Kamis (23/2/2023).

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved