Bupati Radiapoh Pastikan Penataan Daerah Wisata Parapat, Jadi Alternatif Tempat Transit Tamu F1H2O

TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga mengajak masyarakat di daerah wisata Danau Toba Parapat ikut menyukseskan event Internasional F1H2O.

Ia menekankan perlunya penataan lokasi wisata Parapat sebagai daerah destinasi yang bakal dikunjungi wisatawan, baik selama kejuaraan F1 Powerboat itu berlangsung.

Baca juga: Hari Ini 16 Kontainer Logistik Boat F1H2O Berangkat dari Belawan ke Kabupaten Toba, Dikawal Brimob

Hal demikian disampaikan Bupati Simalungun saat Coffee Morning Forkopimda Simalungun di Koramil Model 08, Batu VI, Kecamatan Siantar, 13 Februari 2023.

Pada kesempatan itu, Bupati Radiapoh mendorong peran aktif seluruh OPD terkait untuk mendukung Event Internasional F1H2O dan mengajak semua pihak mengemas daerah wisata Parapat sebagai tujuan wisata utama.

Radiapoh juga merespon adanya upaya untuk mengedukasi pedagang di lokasi wisata agar tidak mencoreng image wisata Danau Toba Parapat. 

"Mari kita bersama-sama mengawasi agar para pedagang kita jujur, dan kalau ada yang terdapat seperti itu saya meminta agar dicabut izinnya dan jangan lagi diizinkan untuk berdagang di Parapat," katanya.

Di lain sisi, Radiapoh meminta Dinas Perhubungan Simalungun agar menata lokasi untuk tersedianya tempat parkir yang layak untuk pengunjung.

Hal itu dikarenakan minimnya lahan parkir di Parapat.

“Daerah Parapat itu masih sangat sulit mencari lahan parkir. Walaupun seperti itu saya meminta kepada dishub agar ditata dengan rapi,” ucapnya.

Radiapoh juga menekankan kebersihan dan kenyamanan di daerah wisata Parapat.

Menurutnya, jika daerah wisata kotor akan menghambat kemajuan pariwisata.

Sebab event F1H2O ini, kata Bupati juga mendorong pihak perhotelan di Parapat berperan aktif untuk menggaet wisatawan agar betah tinggal di Simalungun.

Ia mencontohkan tersedianya paket wisata tambahan bagi pengunjung.

Menurut Radiapoh, Dinas Pariwisata juga perlu memfasilitasi Call Center untuk para wisatawan yang punya keluhan atas pelayanan maupun fasilitas yang tidak memadai.

"Di Parapat juga harus di buat call center agar para pengunjung lebih mudah untuk menghubungi kalau ada kendala dan masalah dengan para pelaku wisata,” katanya.