Berita Sumut

Sekda Arief Trinugroho Beberkan Kondisi Pemulihan Ekonomi Sumut Selama Tahun 2022

Sekretaris Daerah Arief Sudarto Trinugroho menyampaikan, tiga sektor yakni perdagangan, pariwisata dan investasi di Sumut mengalami peningkatan. 

|
HO
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Arief S Trinugroho menghadiri rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 yaitu Seminar International Trade Tourism, Dan Investment Forum For North Sumatera, bersama seluruh duta besar yang hadir, di Adimulia Hotel Jalan Pengeran Diponegoro Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Arief Sudarto Trinugroho menyampaikan, bahwa kondisi Sumatera Utara di tengah situasi pandemi Covid-19 yang terkendali, mengalami peningkatan dalam berbagai aspek, khususnya pemulihan ekonomi.

“Hal ini memberikan dampak yang positif sehingga dapat mendorong pemulihan kondisi ekonomi Sumatera Utara dengan pertumbuhan sebesar 4,73 persen pada tahun 2022, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,61 persen,” ujar Sekdaprov Arief mewakili Gubernur pada Seminar Internasional Sektor Perdagangan, Pariwisata dan Investasi di Sumut yang digelar di Hotel Adimulia Medan, Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Pada Triwulan ke IV, Meningkat Hingga 5,26 Persen

Sesuai dengan topik pembahasan seminar, Sekda menyampaikan tiga sektor yakni perdagangan, pariwisata dan investasi yang mengalami peningkatan. 

Sebagaimana neraca perdagangan luar negeri Provinsi Sumut mengalami perkembangan yang fluktuatif, dalam beberapa tahun terakir, namun masih berkisar di atas US$ 3 miliar.

“Secara keseluruhan, pada tahun 2022 neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara mencatatkan surplus US$ 6,91 miliar, meningkat US$ 0,15 miliar dibandingkan pada tahun 2021 dengan nilai surplus sebesar US$ 6,76 miliar,” ujarnya.

Pada sektor pariwisata, lanjut Arief, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke provinsi ini sampai Agustus 2022 telah tercatat sebanyak 27.336 wisman atau mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu lebih dari 100 kali lipat jika dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat hanya 230 orang.

Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pariwisata telah kembali bangkit.

Sementara pada sektor investasi, realisasi penanaman modal di Provinsi Sumut tahun 2022 secara keseluruhan tercatat senilai Rp41,676 triliun.

Kondisi ini mencapai 114 persen, yang artinya melebihi target yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk tahun 2022 sebesar Rp36,60 triliun.

“Dari kondisi tersebut, 55 persen atau senilai Rp22,78 triliun berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan 45 persen atau senilai Rp18,88 triliun berasal dari penanaman modal asing (PMA),” jelasnya.

Sedangkan dari sisi serapan tenaga kerja, kata Sekda, pada tahun 2022 tercatat sudah menyerap sebesar 32.384 jiwa, dimana 79 persen-nya diserap dari realisasi PMDN dan sisanya sebesar 21 persen dari realisasi PMA.

“Jika dilihat perkembangan realisasi penanaman modal dari sisi investasi PMDN, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi merupakan sektor tertinggi sebagai penopang realisasi investasi PMDN dengan nilai Rp7,62 triliun atau sebesar 33,48 persen dari total realisasi PMDN. Sementara untuk investasi PMA, sektor pertambangan merupakan sektor tertinggi dengan realisasi sebesar Rp8,06 triliun atau 42,69 persen dari total realisasi PMA pada tahun 2022,” sebutnya.

Selain itu, kata Sekda, Sumut juga sudah siap dengan memberikan dukungan berupa insentif dan kemudahan kepada para investor, yang saat ini sedang dibahas di DPRD Provinsi dalam rangka penyesuaian kebijakan pemberian insentif dan kemudahan dimaksud, agar lebih memberikan keleluasaan kepada para calon investor.

”Dari kegiatan ini, kami juga mengundang seluruh delegasi konsulat asing maupun konsulat kehormatan yang ada di Indonesia dan Kota Medan khususnya, untuk berinvestasi di Sumatera Utara, dan membangun kerjasama yang lebih intens terhadap semua kemungkinan yang bisa kita kerjasamakan untuk membangun Sumatera Utara,” pungkasnya.

Sementara Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Ahmed Kurnia Soeriawidjaja menyampaikan bahwa pemilihan Sumut sebagai tuan rumah pelaksanaan HPN 2023 adalah karena potensi pariwisata, perdagangan dan investasi ada di provinsi ini.

Apalagi Kota Medan sebagai ibukotanya, adalah kota dengan skala ekonomi yang terbesar di luar Pulau Jawa.

“Potensi pariwisata, perdagangan dan investasi nanti akan dipaparkan sejumlah narasumber dalam seminar ini. Mereka akan menjelaskan betapa indah dan kayanya potensi yag dimiliki Sumatera Utara,” sebut Ahmed di hadapan para duta besar, konsul jenderal dan pengusaha.

Adapun paparan terkait potensi di tiga sektor ini, lanjutnya, disampaikan oleh Direktur PT Kawasan Industri Nusantara KEK Sei Mangkei Edward Samantha Ginting untuk industri dan perdagangan.

Baca juga: F1H2O Digelar di Danau Toba, Berpotensi Datangkan Keuntungan Ekonomi Bagi Sumut Hingga Rp 212 Miliar

Direktur Badan Ortorita Danau Toba (BODT) Jimmy Panjaitan dari sektor pariwisata.

Kemudian juga ada Direktur Operasional dan Pengembangan PT KIM Hita Tunggal yang memaparkan tentang peluang pengembangan industri di kawasan industri Medan.

Serta Bupati Toba, Poltak Sitorus yang menampilkan peluang investasi pariwisata di kabupaten tersebut.

“Akhir sambutan, kami mengajak para duta besar dan teman-teman wartawan untuk ikut mempromosikan Sumatera Utara. Ayo kita berwisata ke Sumatera Utara, dan berinvestasi di Sumatera Utara,” pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved