Penculikan Anak
Saujiah, Wanita Sepuh yang Dituding Penculik Anak di Desa Helvetia Ternyata ODGJ
Wanita sepuh yang dituding penculik anak di Desa Helvetia ternyata merupakan ODGJ warga Kabupaten Langkat
Penulis: Muhammad Anil Rasyid |
Saujiah, Wanita Sepuh yang Dituding Penculik Anak di Desa Helvetia Ternyata ODGJ
TRIBUN-MEDAN.COM,LANGKAT - Pada Minggu (29/1/2023) dinihari lalu, sempat viral adanya isu penculik anak yang dilakukan seorang wanita sepuh di Jalan Karya VII, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
Belakangan, wanita sepuh yang dituding sebagai penculik anak itu ternyata berstatus sebagai ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa.
Menurut Mala, keluarga korban, wanita sepuh itu memiliki nama Saujiah (55) warga Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat.
"Saya bersama keluarga hanya mau mengklarifikasi, jika ibu Saujiah ini bukan lah pelaku penculik anak. Kemarin dituduh pelaku penculik anak di daerah Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Deliserdang," ujar Mala di Stabat, Jumat (10/2/2023).
Mala mengatakan, ia tahu Saujiah dianiaya karena dituduh menculik anak setelah menyaksikan video yang beredar di Facebook.
Pada Kamis (2/2/2023) siang, ia dan keluarga bertolak ke Kota Medan untuk melihat kondisi Saujiah.
"Sampai di Kota Medan, kami langsung menuju Polsek Helvetia, ternyata ibu Saujiah tidak di situ, kami diarahkan ke Polsek Sunggal. Sampai di Polsek Sunggal, personel yang bertugas bilang sudah diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi, alhasil, kami kesana," kata Mala.
Sampai di Dinas Sosial Kota Medan, ternyata Saujiah juga tak ada.
"Kata Dinas Sosial Kota Medan, sudah diserahkan ke Satpol PP Kota Medan," ujar Mala.
Begitu tiba di Satpol PP Kota Medan, Mala dan keluarga akhirnya bertemu dengan Saujiah.
Hari itu, ia melihat Saujiah dalam kondisi lebam-lebam.
"Dia (Saujiah) ingat sama kami, keponakannya, adiknya, semuanya dia ingat. Bahkan, yang lain menangis melihat kondisinya, malah dia mengatakan kami jangan menangis," ujar Mala sambil menahan tangis.
Menurut informasi yang diterima Mala, mengapa Saujiah dituduh pelaku penculikan anak, karena maraknya kabar penculikan anak yang beredar belakangan ini.
Mala menambahkan, mengapa Saujiah bisa sampai di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, karena pada saat itu seharusnya Saujiah mesti berangkat ke Jambi untuk pergi ziarah.
"Awalnya pada saat itu ibu Saujiah mau berangkat ke Jambi untuk ziarah melalui Terminal Binjai. Ia pun diantarkan oleh adiknya yang paling kecil ke terminal. Karena busnya lama datang, adiknya pergi ke toilet, setelah kembali dari toilet, ibu Saujiah sudah tidak ada lagi," ujar Mala.
Alhasil, adiknya Saujiah pun berpikir jika kakaknya sudah menaiki bus dan berangkat ke Jambi.
Dan handphone yang dipegang oleh Saujiah juga sudah tak bisa dihubungi.
Setelah itu, beberapa hari kemudian keluarga besar Saujiah mendapat kabar dari media sosial, kalau Saujiah dihajar warga karena dituduh pelaku yang ingin menculik anak di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.
"Kalau riwayatnya, ibu Saujiah memang mengalami gangguan jiwa. Dan pada tahun 2019 pernah dirawat di rumah sakit jiwa. Sementara saat ini, ibu Saujiah sudah kami rawat kembali di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr M ildrem," ujar Mala.
Mala juga berharap kedepannya khususnya bagi masyarakat di Indonesia, jangan main hakim sendiri.
Hargai lah nyawa orang lain walaupun dia ada kelainan jiwa.
"Memang pasti kembali lagi ke keluarga, kenapa dia dilepas. Kalau mau dipasung, dia belum saatnya seperti itu. Dan sebelumnya juga dia sudah dinyatakan sembuh, walaupun masih berobat jalan," ujar Mala.
"Kalau upaya hukum, saya rasa sudah lah. Tapi kami tegaskan jika ibu kami ini bukan pelaku penculik anak, tapi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)," sambungnya.
Tak hanya itu, Mala dan keluarga besar Saujiah berharap video yang masih beredar agar dihapus.
"Yang melihat itu banyak di TikTok, dan Facebook, termasuk keluarga besar kami. Hargai lah sesama manusia, dan saya tak ingin ada Saujiah-Saujiah yang lainnya," tutup Mala.
Dikabarkan sebelumnya, menurut Kanit Reskrim, Polsek Sunggal Iptu Suyanto Usman Nasution, peristiwa itu terjadi pada Minggu (29/1/2023) dinihari.
"Itu dibawa ke kantor hari Minggu dinihari, enggak (menculik), itu asumsi warga saja," kata Usman kepada Tribun-medan, Kamis (2/2/2023).
Ia menjelaskan, malam itu wanita tersebut memberikan roti kepada anak - anak, lalu warga mengira bahwa wanita tersebut ingin melakukan penculikan.
"Kalau pun niatnya ada, belum terlaksana, jadi belum bisa kita pastikan apakah dia menculik anak atau enggak," sebutnya.
"Karena posisi dia memberikan roti kepada anak - anak, langsung dituduhkan menculik anak. Apa salahnya orang memberikan roti, kecuali anak tadi sudah dibawanya sekian meter, itu sudah ada niat," sambungnya.
Usman menduga, bahwa wanita tersebut merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa atau ODGJ.
Ia menjelaskan, bahwa pihaknya juga masih mencari keberadaan keluarga agar bisa dipulangkan.
"Ada dugaan ODGJ. Kalau mau kami pulangkan juga harus kami panggil Keplingnya, karena Kepling iku mengantarkan juga," ungkapnya
"Ditanya pun nggak jawab, makanya ada dugaan ODGJ nya, makanya kita pun bingung mau cari keluarga nya," pungkasnya.
(cr23/tribun-medan.com)
| WNA Mesir dan Istri Barunya Culik Anak Sendiri, Noni Bersyukur Putrinya Sudah Ditemukan Lagi |
|
|---|
| Wanita Nyaris Diamuk Massa di Jalan Bromo karena Dugaan Penculikan Anak, Ini yang Sebenarnya Terjadi |
|
|---|
| Pria Diamuk Massa karena Diduga Mau Culik Anak, Ternyata ODGJ dan Berikut Fakta-faktanya |
|
|---|
| Wanita Sepuh yang Dituding Penculik Anak di Desa Helvetia Ternyata ODGJ |
|
|---|
| Sempat Gempar Penculikan Anak di Jalan Karya Medan, Ternyata Mugi Dibawa Tetangga, Ini Kronologinya |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.