Masih Jadi Misteri, Sosok Jenderal yang Diutus Jokowi Temui Pimpinan Junta Militer Myanmar

Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan akan ada jenderal yang akan dikirim untuk menjadi salah satu bagian dari utusan khusus atau special envoy

Instagram/@syrfxvii
AKP Syarif Muhammad Fitriansyah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUN-MEDAN.com -  Jenderal yang akan dikirim Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Myanmar masih menjadi misteri.

Belum jelas siapa nama jenderal yang akan dikirim ke Myanmar itu, apakah masih aktif atau sudah purnawirawan?

Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan akan ada jenderal yang akan dikirim untuk menjadi salah satu bagian dari utusan khusus atau special envoy untuk berbicara dengan para pemimpin junta militer Myanmar

Namun demikian, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) belum mendapat nama jenderal yang akan diutus Presiden Jokowi ke Myanmar 

Staf Khusus Menlu bidang Diplomasi Kawasan, I Gede Ngurah Swajaya, menjelaskan pendekatan dengan semua pihak yang ada di Myanmar sudah dimulai Indonesia sebagai pemegang keketuaan ASEAN tahun 2023, termasuk pendekatan dengan junta militer Myanmar.

"Di bawah keketuaan Indonesia berkeinginan, pertama melaksanakan 5 poin konsensus, mencapai kemajuan yang signifikan dan tentu saja untuk solusi politik," ujar Ngurah saat jumpa pers di Kemlu, Sabtu (4/2/2023).

Terkait nama yang kana ditugaskan, Ngurah menyatakan hingga saat ini Kemlu belum menerima jenderal yang ditugaskan ke Myanmar.

Dia mengimbau agar masyarakat diharapkan dapat menunggu terkait sosok jenderal yang akan menjadi utusan khusus untuk melakukan negosiasi dengan para pemimpin junta militer myanmar.

"Terkait nama stay tuned saja. When the time comes, we will announce," ujar Ngurah dikutip dari laporan tim jurnalis Kompas TV.

Jokowi Ingin Kirim Jenderal ke Myanmar

Sebelumya, dilansir dari Tribun Jateng, pemerintah Indonesia berencana mengirim seorang jenderal ke Myanmar yang akan ditugaskan untuk berbicara dengan penguasa junta militer Myanmar.

Diharapkan jenderal tersebut dapat berbagai pengalaman dengan Myanmar bagaimana Indonesia bisa sukses dalam menjalani transisi demokrasi.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat diwawancarai kantor berita Reuters seperti dikutip pada Sabtu (4/2/2023).

Pernyataan Jokowi itu muncul saat peringatan dua tahun kudeta di Myanmar.

Diketahui, tahun 2023 ini, Indonesia menjadi ketua ASEAN. Sepanjang 2023, Indonesia memegang presidensi ASEAN. Adapun Myanmar juga menjadi anggota organisasi regional ini.

Dalam wawancaranya dengan Reuters itu, Jokowi menyebut Indonesia pernah berada di bawah kendali militer selama lebih dari tiga dekade.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved