Berita Medan
Kesal Proyek Drainase di Helvetia tak Kunjung Selesai, Warga Tanam Pohon Pisang di Tanah Galian
Warga tanami pohon pisang di proyek drainase yang tak kunjung selesai di Jalan Karya Ujung Dusun VIII Desa Helvetia Kecamatan Sunggal.
Penulis: Aprianto Tambunan |
Kesal Proyek Drainase di Helvetia tak Kunjung Selesai, Warga Tanam Pohon Pisang di Tanah Galian
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Warga tanami pohon pisang di proyek drainase yang tak kunjung selesai di Jalan Karya Ujung Dusun VIII Desa Helvetia Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (4/2/2023).
Pohon pisang tersebut ditanami warga, sebagai bentuk kekesalan dengan proyek yang tak kunjung selesai hingga mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat.
Amatan Tribun Medan di Lokasi, tumpukan tanah galian drainase tampak menghiasi ruas Jalan Karya Ujung.
Tumpukan tersebut pun kerap mengganggu aktivitas pengendara, karena menimbulkan debu yang beterbangan.
Warga juga tampak memasang sebuah plang bertuliskan, "Drainase/Ternak Nyamuk" yang di kerjakan oleh CV. Abal Abal.
Salah satu warga yang Tribun Medan temui, Eko Sudarso mengatakan, penanaman pohon pisang di sepanjang proyek drainase tersebut, merupakan buntut kekesalan masyarakat akibat proyek yang tak kunjung selesai.
"Ini sebuah bentuk kekesalan kami, dimana proyek drainase sepanjang 300 meter ini tak kunjung selesai," Ucap Eko.
"Proyek ini sudah berjalan sejak bulan Oktober tahun 2022,sudah 4 bulan lah proyek ini gak selesai," Sambungnya.
Dia mengatakan, akibat tumpukan tanah galian drainase tersebut, sejumlah usaha milik masyarakat pun terganggu, akibat akses untuk masuk kedalam usaha milik masyarakat tertutup tanah galian.
"Jelas kami disini sangat terganggu, karena sebagian besar warga disini bekerja dengan buka usaha, sejak proyek ini dikerjakan, sejumlah usaha memilih tutup karena terganggu dengan tanah galian yang tidak diangkat, dan juga akibat debu yang beterbangan," Ungkapnya.
Ia menuturkan, sejumlah usaha telah dilakukan masyarakat dalam permasalahan proyek drainase yang tak kunjung selesai tersebut.
"Kami sudah melaporkan ini ke Camat, Lurah, Kepling, tapi belum ada tanggapan sampai sekarang," Bebernya.
Eko menjelaskan, akan melakukan tindakan lebih besar lagi, jika kedepan proyek tersebut tidak mendapat tanggapan dari pemerintah.
"Kalau tidak ada tanggapan kami akan beraksi lebih besar, kami akan tanami Pala wija, jagung, dan ubi serta sayur sayuran sekalian supaya memberikan penghasilan untuk kam," Katanya.
Eko berharap, proyek tersebut dapat diselesaikan secepatnya, agar memulihkan aktivitas masyarakat yang terganggu selama ini.
"Secepatnya lah proyek ini di selesaikan, sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa," Pungkasnya.
(cr29/tribun-medan.com)
| Direktur PT DSS Ngaku ke Hakim Tilap Uang Perusahaan Rp 3 Milliar, Karyawan Tak Gajian |
|
|---|
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|