TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Angela Tanoesoedibjo optimis akan melampaui target kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara pada tahun 2023.

Hal tersebut sejalan dengan adanya pembukaan pembatasan yang telah dilakukan oleh sejumlah negara. 

"Tahun ini kita ditantang dengan target yang begitu tinggi dari segi wisman ataupun wisnus, dari wisman sendiri kita diminta untuk meraih target dari 3.5 hingga 3.7 juta wisata mancanegara, saya kira ini dapat dicapai karena border berbagai negara sudah dibuka," katanya, saat memberi sambutan pada acara Festival Budaya Tionghoa, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Ciptakan Budaya Bersih, Polisi Ajak Wisatawan Pungut Sampah di Candi Batang Bahal

Dikatakannya, yang menjadi tantangan terberat adalah mencapai target wisatawan nusantara.

Sebab, kata dia, pada tahun ini pihaknya diminta untuk mendapatkan 1.4 miliar pergerakan. 

"Tantangan terberat bahkan ada di wisatawan nusantara, karena kita diminta 1.2 sampai 1.4 miliar pergerakan orang, Jadi kalau kita bisa meraihnya, ini merupakan rekor sepanjang kemenparekraf," ucapnya.

Baca juga: Mulai Besok, Bali Sambut Kembali Wisatawan Asal China, Wisman dari Shenzhen akan Tiba Pakai Lion Air

Oleh karena itu, Angela mengajak semua pihak salin mendukung bagaimana memperkuat pariwisata Indonesia sehingga bisa menggelar event yang mendatangkan wisatawan. 

"Karena dengan pariwisata ekonomi akan merata, jadi dengan pariwisata ada pergerakan orang ada pergerakan uang dan ada pergerakan konsumsi, jadi kita harus mendukung pariwisata kita agar semakin sehat," pungkasnya.

Kagum Lihat Cagar Budaya

Angela Tanoesoedibjo mengaku senang bisa menghadiri acara Festival Budaya Tionghoa di Kota Medan.

Dia mengatakan, dirinya dapat kembali mempelajari lebih dalam mengenai budaya Indonesia Tionghoa di Kota Medan. 

Bahkan, Angela mengaku kagum dengan bangunan cagar budaya Tjong A Fie Mansion.

Baca juga: Tempat Wisata Mewah di Kepulauan Riau yang Wajib Dikunjungi Wisatawan

"Saya secara pribadi sangat senang sekali berada disini karena saya bisa belajar lebih dalam lagi terkait budaya Indonesia Tionghoa. Tadi siang saya sempat ke museum Tjong A Fie dan itu sangat luar biasa sekali, saya sangat senang sekali bisa berkunjung kesitu," ungkap Angela Tanoesoedibjo

Dikatakannya, sebagai seorang etnis Tionghoa, dirinya sempat merasa minder karena tidak dapat berbahasa mandarin ataupun Hokkien.

Namun pandangannya berubah ketika Angela masuk ke dalam bagian Kemenparekraf dan mengunjungi berbagai daerah. 

Baca juga: Kapolda Sumut Jamin Keamanan Peserta dan Wisatawan Saat Balapan F1H2O di Danau Toba

"Saya mengunjungi berbagai daerah dan satu yang saya lihat bahwa tradisi adat istiadat merupakan suatu kekuatan bagi daerah tersebut, merupakan suatu keunikan dan dari kaca mata pariwisata dan ekonomi kreatif tradisi dan adat istiadat lah yang menjadi unique selling point dari destinasi tersebut," katanya.