Berita Sumut
BBKSDA Sumut Beberkan Penyebab Kematian Orangutan yang Masuk ke Perkebunan Warga di Karo
BBKSDA Sumut beberkan penyebab tewasnya orangutan, yang sebelumnya ditemukan warga masuk ke areal perkebunan di kawasan Desa Kuta Pengkih, Karo.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut beberkan penyebab tewasnya orangutan, yang sebelumnya ditemukan warga masuk ke areal perkebunan di kawasan Desa Kuta Pengkih, Kabupaten Karo.
Diketahui Hewan dengan nama latin pongo abelii itu mati, setelah mendapatkan perawatan medis di Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) Sibolangit, pada Minggu (22/1/2023) lalu.
Baca juga: Viral Orangutan Sumatera Nyasar ke Pemukiman Warga di Liang Melas Datas Karo
Kepala BBKSDA Sumut, Rudianto Saragih Napito mengungkapkan, orangutan yang sempat viral di media sosial itu, mati setelah dievakuasi dan mendapatkan perawatan.
"Ketika menyelamatkan orangutan ini kita sedikit agak lega, karena tidak terlalu banyak luka di luar," kata Kepala BBKSDA Rudianto Saragih, Rabu (25/1/2023).
"Jadi dari pengamatan sepintas dokter, dia cuma ada luka di jari, tangan, terus sedikit di kepala berdarah," tambahnya.
Ia mengatakan, setelah ditemukan oleh warga orangutan tersebut sempat dibawa ke puskesmas terdekat dan diberikan pengobatan, pada Jumat (20/1/2023) lalu.
"Waktu ditangani pertama di puskesmas, sudah diberikan vitamin dan suntikan pereda rasa sakit," sebutnya.
Ia menuturkan, setelah mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung menuju ke lokasi dan mengevakuasi Orangutan itu, pada Sabtu (21/1/2023).
Setelah dievakuasi, orangutan malang itu langsung dibawa ke SOCP Sibolangit dan dilakukan rontgen, untuk mengetahui luka dalam yang dideritanya.
"Sesudah diperiksa secara menyeluruh, ternyata ditemukan ada patah di tulang belakang sama dibagian leher dan tangan, terus ada lebam membiru mungkin karena benda tumpul atau keras," ungkapnya.
Ia menduga bahwa binatang yang dilindungi itu mengalami kekerasan, sebab melihat dari kondisi luka yang didapatinya.
"Itulah kondisinya ketika, ada kemungkinan dia mengalami kekerasan," ucapnya.
Dijelaskan, setelah mendapatkan perawatan Orangutan itu sempat membaik kondisinya dan sudah mau makan.
Ia mengungkapkan, tepatnya di hari Minggu (22/1/2023) hewan berbulu itu sempat mengalami sesak napas dan akhirnya mati.
"Pada hari Minggu sempat mengalami gangguan pernapasan dan ditangani oleh tim dokter," ujarnya.
| Nasib Kadishub Medan Erwin Saleh yang Mendadak Opname Usai Tersangka, Kejaksaan Siap Jemput Paksa |
|
|---|
| 3 Anggota Polda Sumut Diduga Mabuk Tabrak Wanita di Merak Jingga Belum Diproses ke Sidang Etik |
|
|---|
| Daftar 5 Jabatan Eselon IIB yang Kosong di Pemko Siantar, Akan Digelar Seleksi Terbuka |
|
|---|
| Duduk Perkara Bripda G Hajar Pengendara di Depan Polda Sumut,Alami Gangguan Jiwa tapi Aktif di Polri |
|
|---|
| Menteri Purbaya Disinggung soal Pembobolan Saldo Nasabah Bank di Karo, Hingga Kini Belum Tuntas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Orangutan-Sumatra-Pongo-Abelli-yang-dievakuasi-dari-Kecamatan-Mardinding.jpg)