Viral Siswi SMP di Karo Alami Perundungan Oleh Siswi Lainnya, Korban Dipukul Sambil Direkam

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Dunia pendidikan di Kabupaten Karo tercoreng dengan adanya aksi dugaan perundungan.

Dugaan perundungan ini, viral setelah rekaman video yang berisikan seorang siswi dipukuli oleh siswi lainnya di sebuah perladangan. 

Baca juga: Siswa SMP yang Bully Temannya Hanya Dikenakan Sanksi Ringan oleh Pihak Sekolah

Informasi sementara yang didapat, aksi tersebut terjadi di sebuah perladangan yang ada di Kecamatan Simpang Empat.

Kedua siswi baik pelaku maupun korban, sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti bersekolah di mana.

Namun, dari informasi yang didapat keduanya masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Simpang Empat. 

Amatan www.tribun-medan.com, di dalam rekaman video tersebut tampak pelaku mengenakan seragam olahraga berwarna kuning. S

edangkan siswi lainnya yang menjadi korban, terlihat mengenakan jaket sweater berwarna abu-abu. 

Dalam video tersebut, terlihat siswi yang mengenakan seragam olahraga tampak memukuli siswi lainnya yang tengah duduk di tanah.

Mulanya, siswi tersebut menendang bagian belakang badan korban kemudian langsung memukul bagian kepala korban secara bertubi-tubi.

Sementara, siswi lainnya yang merekam video terdengar memprovokasi pelaku untuk terus memukul korban. 

"Tumbuk langsung, tumbuk langsung," ujar perekam video. 

Tak cukup sampai di situ, korban yang terlihat tidak bisa untuk memberikan perlawanan ini kemudian ditidurkan oleh pelaku.

Belum diketahui penyebab pasti pelaku begitu kejam kepada korban, dalam posisi tergeletak korban lagi-lagi mendapatkan bogem mentah dari pelaku yang menghujani pukulan ke bagian kepala korban. 

"Tidurkan dia tidurkan, naiki, pukuli, aduh," kata sang perekam video. 

Baca juga: KONDISI Siswi Korban Bully di Medan, Tak Masuk Sekolah, Orang Tua Tetap Lanjutkan Proses Hukum

Di lokasi tersebut, tampak juga ada beberapa orang pelajar lainnya yang terlihat terdiam tanpa mencoba melerai perkelahian tersebut.

Sampai saat ini, masih dicoba mencari tau kejelasan akan permasalahan ini ke pihak sekolah dan kepolisian.

(mns/tribun-medan.com)