Peran Masyarakat Melalui Bank Sampah

CCEP Indonesia berkomitmen mewujudkan bisnis yang berkelanjutan melalui sederet inisiatif perlindungan serta pengelolaan lingkungan hidup.

Tribun Medan/HO
Membangun kesadaran pilah sampah dari rumah juga dilakukan dilingkungan sekolah sekolah sekitar bank sampah beroperasi melibatkan para guru dan siswa / siswi dan orang tua. 

Dengan penerapan sistem ekonomis sirkular, sumber daya yang tersedia akan terus termanfaatkan melalui penggunaan material yang terus berputar dalam suatu lingkaran ekonomi sehingga dapat digunakan secara terus-menerus. Salah satu wujud penerapan sistem ini terhadap pengolahan sampah adalah dalam bentuk bisnis daur ulang.Bahkan langkah lebih maju sebagai alternatif bagi industry pengguna kemasan sudah disiapkan melalui konsep yang disebut Closed-loop system yang memastikan kemasan didaur ulang atau digunakan kembali sebagai kemasan.

Semangat mewujudkan pengurangan sampah dari sumbernya memerlukan dukungan kebijakan pemerintah baik eksekutif maupun legislatif sebagai pemangku kepentingan di Kota Metro. Berdasarkan hasil diskusi terbatas Pilot Project Community Development Bank Sampah yang telah berjalan sepanjang tahun 2022, dihadiri Dinas Lingkungan Hidup, Forum CSR Lampung, Akademisi, Bank Sampah Sahabat Gajah, dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia di Hotel Idea Metro, menghasilkan beberapa gagagasan akan pentingnya regulasi untuk percepatan yang mengatur tata kelola bank sampah sampai ke tingkat kelurahan serta perlunya penyusunan peta jalan pengelolaan bank sampah.

Adanya komunikasi yang terarah juga perlu diterapkan dalam rangka mengubah perilaku kelola sampah dari sumbernya, melalui pendekatan Pilah Sampah dari Rumah dan juga Timbang Tabung Sampah di Bank Sampah, hingga mekanisme insentif dan disinsentif pemangku kepentingan. Dengan demikian diharapkan kedepannya, sampah akan selesai ditingkat kelurahan dan memiliki nilai ekonomi tersendiri, sehingga sampah tidak lagi dianggap sebagai beban biaya (cost center) melainkan sumber penghasilan (profit center) bagi setiap kelurahannya.

Permasalahan sampah di Kota Metro sampai saat ini terus berkembang dan merupakan sebuah permasalahan yang membutuhkan solusi tepat untuk mengatasinya secara bersama-sama melibatkan masyarakat. Hal ini menjadi sangat penting bagi Kota Metro mengingat pengelolaan sampah di TPAS Karang Rejo yang sudah hampir melampaui kapasitas daya tampung maksimal. Inisiatif-inisiatif lokal dan peran masyarakat sangat diperlukan dalam mencapai pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pengembangan industri daur ulang dinilai bisa menjadi jalan tengah atas simalakama rencana pembatasan penggunaan kemasan plastik melalui cukai dan arah pemanfaatan kertas kemasan.

Sirkular ekonomi dapat menjadi jawaban atas segala pertimbangan pemerintah dalam upaya menjawab isu lingkungan. Pentingnya peran setiap pemangku kepentingan dalam menyusun rencana, program, dan langkah-langkah konkret akan mempercepat dan memberikan efektifitas upaya pengelolaan sampah khususnya di Kota Metro. Hal ini sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 11 dari Agenda 2030 untuk “Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan”.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved