Kesehatan

Normalkah Sering Masturbasi meski Sudah Menikah, Begini Penjelasan dr Boyke

Meski sudah menikah dan memiliki pasangan, beberapa pria kerap kali masih suka melakukan masturbasi.

HO / Tribun Medan
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha 

TRIBUN-MEDAN.COM – Meski sudah menikah dan memiliki pasangan, beberapa pria kerap kali masih suka melakukan masturbasi.

Masturbasi sendiri merupakan kegiatan pemuasan seksual yang dilakukan dengan merangsang diri sendiri tanpa adanya partner seks.

Walaupun dulunya dianggap sebagai penyimpangan dan pertanda masalah mental, saat ini masturbasi dianggap sebagai aktivitas seksual normal.

Berdasarkan penelitian medis, masturbasi dianggap sebagai ekspresi seksualitas yang alami dan tidak berbahaya baik untuk pria maupun wanita.

Baca juga: 6 ASN Sebabkan Pengendara Motor Kecelakaan, Bukannya Minta Maaf malah Ancam Korban

Masturbasi dianggap menjadi masalah jika menghambat aktivitas seksual dengan pasangan, dilakukan di depan umum, atau menyebabkan tekanan signifikan pada orang tersebut.

Seksolog dr Boyke juga tidak mempermasalahkan pria yang sering masturbasi karena menurutnya hal tersebut merupakan hal yang normal.

Namun dr Boyke mengatakan hal tersebut tak boleh terlalu sering dilakukan.

"Boleh selama kamu itu belum menikah dan jangan sering-sering, paling seminggu 1-2 kali kalau itu tidak ada penyaluran," ujar dr.Boyke dilansir Tribunmedan.com dari kanal YouTube Boykepedia, Sabtu (17/12/2022).

Namun bagaimana dengan pria yang sudah beristri namun tetap melakukan masturbasi?

Menurut dr Boyke pria yang sudah menikah namun masih sering masturbasi bukanla hal yang normal. Karena pada umumnya, jika sudah menikah itu artinya ada pasangan yang menjadi tempat untuk menyalurkan Hasrat seksual.

"Tetapi kalau sudah menikah, ya yang menjadi penyaluran adalah pasangannmu, istrimu," ucap dr Boyke.

Baca juga: Pria Tersengat Listrik saat Pasang Spanduk Papan Reklame, Begini Kondisinya Terkini

Dr Boyke mengatakan jika seorang pria sudah menikah namun masih sering melakukan masturbasi, Seksolog tersebut menyarankan agar segera konsultasi dengan dokter.

"Datangi seksolog untuk diobat, karena orang-orang yang menyukai onani ketimbang hubungan seks, kalau cuma hubungan seksnya 3 kali onaninya sekali, its okay. Tapi kalau sehari sampai 3 kali onani, hubungan seksnya cuma sekali, itu sudah gak bener,” ucap dr Boyke.

“Jadi bicarakan karena itu berkaitan dengan masalah-masalah banyak sekali, konsultasikan segera dengan dokter dan nanti akan dicarikan jalan keluarnya," lanjutnya.

Mr P Tidak Alami Ereksi di Pagi Hari, Bahayakah? Begini Penjelasan Seksolog dr Boyke

Umumnya, pria dengan kondisi fisik dan psikis yang normal akan rutin mengalami ereksi setiap pagi.

Ereksi merupakan menegangnya penis ketika timbul nafsu birahi karena terisi darah pada jaringan yang mengandung banyak pembuluh darah.

Dalam dunia medis, penis yang menegang atau ereksi di pagi hari disebut dengan nocturnal penile tumescence (NPT).

Penyebab penis alami ereksi di pagi hari bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti stimulasi fisik, produksi hormon testosteron pada malam hari, relaksasi otak , mimpi erotis dan rangsangan seksual.

Menurut dr Boyke, Ereksi di pagi hari atau dikenal dengan morning wood merupakan sesuatu yang normal bahkan harus terjadi pada pria.

Lantas, bagaimana jika seorang pria tidak alami ereksi di pagi hari? dr Boyke mengatakan jika pria tak mengalami ereksi atau biasa disebut dengan disfungsi ereksi, maka kemungkinan ada sesuatu yang salah pada pria tersebut.

"Ereksi pada pagi hari itu, wajib, kudu (harus). Kalau sampai tidak terjadi apa? berarti sudah terjadi gangguan," kata dr Boyke dilansir Tribunmedan.com dari kanal YouTube metrotvnews.

Belum diketahui pasti apa sebenarnya penyebab pria tak alami ereksi di pagi hari, namun menurut dr Boyke penyebabnya bermacam-macam, namun yang paling sering terjadi karena adanya gangguan pada pembuluh darah.

"Penyebabnya macam macam, tapi organogenic itu paling sering, 70 persen gangguan pembuluh darah. Baru setelah itu hormon yang kurang testosteron, biasanya pada pria-pria yang udah mulai menua," ucap dr Boyke.

Tak hanya itu, gangguan prostat, trauma pada tulang belakang, dan gangguan pada syaraf juga bisa menjadi penyebab terjadinya disfungsi ereksi.

"Kemudian hal-hal yang lain misalnya gara gara gangguan prostat atau juga gara gara trauma pada tukang belakang atau gangguan syaraf itu bisa, tapi paling banyak penyebab daripada disfungsi ereksi adalah gangguan pembuluh darah yang kaku dan aliran dara," lanjut dr Boyke.

Adapun gangguan pembuluh darah tersebut ialah seperti diabetes dan hypertensi. Lantas, apa yang harus dilakukan jika seseorang mengalami disfungsi ereksi?

Jika mengalami disfungsi ereksi, dr Boyke menyarankan agar segera periksa ke dokter. Selain itu, memperhatikan pola makan, olahraga, memperhatikan jam tidur, dan pola manajemen stress yang sehat juga sangat penting dilakukan.

"Kalau dia sudah mulai ini (alami disfungsi ereksi), pertama datanglah ke dokter. Kalau misalkan itu bisa dibantu dengan teknologi laser ya. Karena untuk aliran darah yang sehat itu, mesti jaga pola makan yang sehat, pola olahraga yang sehat, kemudian pola tidur yang sehat, dan satu lagi pola manajemen stress yang sehat," ujar dr Boyke.

Selain hal-hal diatas, dr Boyke mengatakan bahwa teknologi laser juga dapat dilakukan untuk memperlancar aliran darah sehingga disfungsi ereksi bisa diatasi.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved