Brigadir J Ditembak Mati

ALASAN Aktivis Perempuan Tak Bela Putri Candrawathi: Kita Bela Ibu Yosua yang Anaknya Dibunuh Keji

Bagi Ratna Batara Munti, Putri Candrawathi memiliki banyak kejanggalan untuk dibela oleh aktivis perempuan meskipun mengaku diperkosa.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Putri Candrawathi menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM -  Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual Ratna Batara Munti pilih membela Rosti Simanjuntak, Ibunda dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hubatarat ketimbang Putri Candrawathi (PC) yang mengaku diperkosa.

Hal tersebut disampaikan oleh Ratna Batara Munti, Kamis (15/12/2022) malam.

“Kita membela Ibu Yosua, Ibu Yosua itu korban ya, yang anaknya dibunuh dengan keji, dieksekusi seperti itu, kita tentunya enggak terima ya, main hakim sendiri dan sangat keji, tentunya kita bersama dengan Ibu Yosua dan keluarganya,” ucap Ratna Batara Munti.

Bukan hanya membela Ibu Yosua, Ratna Batara Munti juga mengatakan aktivis jaringan perempuan lebih memilih berdiri bagi istri puluhan anggota Polri yang suaminya menjadi korban dari skenario bohong Ferdy Sambo.

“Dan juga saat ini dengan adanya keterlibatan 95 anggota Polri yang terlibat obstruction of justice itu tentunya ketika dipecat, itu juga banyak perempuan-perempuan yang menjadi korban yang selama ini secara ekonomi bergantung dengan suaminya, itu korban,” kata Ratna Batara Munti.

“Itu harus dipertimbangkan bukan hanya PC (Putri Candrawathi),” tambahnya.

Bagi Ratna Batara Munti, Putri Candrawathi memiliki banyak kejanggalan untuk dibela oleh aktivis perempuan meskipun mengaku diperkosa.

“Dia bukan mencerminkan kebanyakan, mayoritas korban perempuan yang kita dampingi selama ini, banyak kejanggalan,” ujar Ratna Batara Munti dalam program Rosi KOMPAS TV.

Sebagai korban perkosaan, Ratna Batara Munti meragukan kebenaran Putri Candrawathi mengalami kekerasan seksual.

Menurut Ratna Batara Munti, bagaimana mungkin orang yang diperkosa dan dibanting 3 kali mampu bertemu dan bersama pelakunya beberapa saat setelah kejadian.

“Ada enggak korban perkosaan yang dibanting sampai 3 kali, yang mengalami tentu saja perkosaan itu pemaksaan penetrasi pe*is ke va**ina yang tidak dikehendaki oleh korban dan itu kan pasti secara fisik dan psikis itu menimbulkan depresi trauma, ada enggak yang meminta ketemu pelakunya belum lama kejadian,” ungkap Ratna.

Sebagaimana fakta persidangan, Putri Candrawathi mengaku mengalami perkosaan yang dilakukan oleh Yosua di Magelang.

Bukan hanya perkosaan, Putri Candrawathi mengaku dirinya dibanting 3 kali dan juga diancam oleh Yosua.

Ratna Batara Munti Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual
Ratna Batara Munti, Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual. (kompas tv)

Ahli Poligraf: Putri Candrawathi Raih Skor Tertinggi Indikasi Bohong , Disusul Ferdy Sambo dan Kuat Maruf

Sebelumnya, hasil poligraf menunjukkan Putri Candrawathi memiliki skor indikasi berbohong paling tinggi di antara empat terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Yosua) alias Brigadir J.

Keterangan itu disampaikan ahli poligraf Aji Fibriyanto dalam sidang untuk lima terdakwa pembunuhan berencana Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved