Herannya Kuat Maruf, Hasil Tes Terindikasi Tak Lihat Ferdy Sambo Menembak
Adapun hasil tes Poligraf diungkapkan ahli Aji Febriyanto Ar-Rosyid yang menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Lantaran ia mengaku tak membunuh siapa pun atau berencana membunuh Brigadir J.
Pernyataan trsebut terungkap berawal dari Kuasa Hukum Putri Candrawathi yang menanyakan mengenai apakah Kuat Ma'ruf pernah diperintah oleh Ferdy Sambo atau Putri Candrawathi untuk membunuh Brigadir J.
"Saya ingin tanya terkait dengan rumah Saguling, apakah Saudara pernah mendengar atau mendapat arahan dari Pak Ferdy Sambo ataupun Bu Putri rencana untuk menghabisi Yosua?" tanya Febri dalam sidang.
"Tidak pernah," jawab Kuat.
"Pasti, ya?" tanya Febri lagi.
"Pasti," ungkap Kuat, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/12/2022).
Selain itu, Febri juga menanyakan apakah ketika berada di rumah Magelang, Kuat pernah diperintah Ferdy Sambo atau Putri Candrawathi untuk menghabisi Brigadir J.
Namun, lagi-lagi Kuat menjawab tidak pernah.
Kemudian setelah itu, Febri lantas menanyakan kepada Kuat mengenai alasan mengapa ia menjadi tersangka jika tidak tahu apa-apa terkait rencana pembunuhan tersebut.
Kuat pada saat itu juga merasa heran, mengapa dirinya ikut didakwa melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Jadi kenapa Saudara bisa jadi tersangka padahal tidak tahu apa-apa?" tanya Febri.
"Ya saya tidak tahu. Ini kan saya didakwa pembunuhan berencana, lah saya bunuh siapa, berencana sama siapa? Saya juga tidak tahu," jawab Kuat.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/kuat-cinta-putri-tribunmedan.jpg)