Pengusiran Anak anak
Minaria Caroline Sihombing Kecewa, Curhat Anak Diusir Sintua Gereja HKBP Pabrik Tenun saat Liturgi
Seorang ibu merasa patah hati ketika anaknya diusir saat pelaksanaan liturgi dalam rangka menyambut Natal di Gereja HKBP Pabrik Tenun
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Minaria Caroline Sihombing, jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun di Jalan Pabrik Tenun, Kelurahan Sei Putih Timur I, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan menuangkan keluh kesahnya di media sosial.
Minaria Caroline Sihombing kecewa dengan pelayanan Gereja HKBP Pabrik Tenun, karena Sintua di gereja tersebut telah mengusir anaknya.
Saat mengikuti liturgi sekolah minggu, anak perempuan dari Minaria Caroline Sihombing sempat ikut bersiap menyambut suka cita Natal.
Namun, ketika berada di atas mimbar, anaknya diminta turun.
Baca juga: VIRAL Lagi, Gereja HKBP Pabrik Tenun Dituding Usir Anak-anak saat Liturgi, Orangtua Merasa Sedih
Baca juga: Dituding Usir Anak-anak saat Liturgi, Guru Sekolah Minggu Gereja HKBP Pabrik Tenun: ke Pendeta Saja
Sontak, tindakan pihak gereja membuat Minaria Caroline Sihombing merasa patah hati.
Ia sedih melihat ekspresi anaknya yang murung setelah diminta turun dari atas mimbar.
Karena kekesalannya itu, Minaria Caroline Sihombing lantas menumpahkan curahan hatinya di media sosial Facebook.
Tak pelak, postingannya itu pun ramai dibagikan dan dikomentari banyak orang.
Dalam postingannya, ada beberapa curhatan yang diungkap Minaria Caroline Sihombing disertai dengan potongan video saat mereka berada di dalam gereja.
Baca juga: Awal Mula Konflik Internal Gereja HKBP Pabrik Tenun, Hingga Puluhan Jemaat Diamankan Polda Sumut
"Inilah anakku sebelum luturgi. Tadinya dia duduk di depan di barisan anak2 itu, tapi diusir sama bu sintua yang tadinya pakai baju merah dan kakak sekolah minggu.
Katanya itu untuk anak2 yang latihan, sedang yang tidak latihan duduk dekat orang tua.
Aku maklumi disitu.. Sebelumnya anak ku nangis katanya mau bernyanyi bersama teman2 (maxdnya duduk dikursi bersama2), dan aku jelaskan itu untuk yang latihan kak, kakak ga latihan jadi gak bisa yaa, dan dia puji Tuhan paham.
Jadi kami dudukin dia dengan temannya yang gak latihan (yang disuruh turun dari mimbar bersama dia) baru dia happy bernyanyi2.
Makanya aku sangat sedih dia diperlakukan begitu sama sintua dan GSM yang si paling disiplin itu.
Jadi kami berusaha kok mengarahkan anak kami, tapi kalau masalah liturgi itu mohon maaf ya tidak bisa kami terima.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Gereja-HKBP-Pabrik-Tenun-usir-anak-anak-liturgi.jpg)